Sabtu 02 Mar 2019 18:45 WIB

Pasien Obesitas Karawang Meninggal Setelah Dipulangkan RSHS

Kuota BPJS-nya habis, pasien obesitas Karawang dipulangkan dari RSHS.

Pasien penderita obesitas asal Karawang berinisial S menjalani rawat inap di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, Senin (4/2/2019).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Pasien penderita obesitas asal Karawang berinisial S menjalani rawat inap di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, Senin (4/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pasien obesitas asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sunarti, meninggal dunia di rumahnya setelah dipulangkan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Sunarti tiba di rumahnya pada Jumat sore (1/3) dan meninggal pada Sabtu dini hari di rumahnya, di Perumahan Terangsari Blok E9, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat.

Kepala Seksi Kesos Kecamatan Klari, Asip Suhenda, di Karawang, Sabtu, memgatakan, Sunarti meninggal dunia setelah pulang dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Di rumah sakit itu, Sunarti mendapat perawatan dan sempat menjalani operasi memperkecil ukuran lambung.

Baca Juga

Asip mengatakan kalau kepulangan Sunarti dari RSHS bukan karena berat badannya sudah normal. Ia dipulangkan dari RSHS lantaran kuota BPJS miliknya telah habis.

"BPJS itu ada limitnya. Katanya sudah habis, jadi dipulangkan. Dokter menganjurkan agar berobat jalan karena dokter bilang kondisi Sunarti sudah ada perkembangan," kata dia.

Sunarti dimakamkan pada Sabtu siang, di tempat pemakaman Kampung Anjun, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat.

Sebelumnya, Sunarti mengaku sering mengonsumsi mi instan lantaran tak memiliki pilihan makanan lainnya. Suaminya yang bekerja serabutan di Bogor tidak pernah pulang dan tak memberikan nafkah.

"Berat badan saya semakin bertambah sejak setahun terakhir," katanya di Karawang, Selasa (29/1).

Akibat bobotnya yang telah mencapai 250 kg , Sunarti kesulitan untuk bangun. Untuk berdiri, perempuan berusia 37 tahun itu butuh bantuan empat sampai lima orang dewasa.

Sehari-hari, Sunarti lebih banyak tertidur atau duduk di tempat tidur di dalam rumahnya. Ia sempat kesulitan mendapatkan perawatan medis, karena terkendala administrasi kependudukan karena tinggal di Karawang, namun masih ber-KTP Jakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement