Kamis 28 Feb 2019 14:49 WIB

3.000 Warga Kota Bandung Belum Rekam KTP Elektronik

Sekarang sudah dilakukan perekaman KTP elektronik hampir 99 persen

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas suku dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kota Adminstrasi Jakarta Selatan melakukan perekaman KTP elektronik kepada para siswa SMKN 28 Jakarta, Kamis (10/1).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas suku dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kota Adminstrasi Jakarta Selatan melakukan perekaman KTP elektronik kepada para siswa SMKN 28 Jakarta, Kamis (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ribuan warga Kota Bandung masih belum merekam data untuk KTP elektronik. Mereka yang belum merekam data kependudukan terancam tidak bisa menyalurkan hak pilihnya dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 pada April mendatang.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung Popong Nuraeni menyebutkan ada sekitar 3.000 warga yang belum merekam KTP elektronik. Pihaknya telah menyelesaikan hampir 99 persen perekaman KTP.

Baca Juga

"Dari 2,4 juta penduduk di Kota Bandung ada 1,8 juta wajib KTP. Sekarang sudah terekam hampir 99 persen. Ada 3.000-an penduduk wajib KTP yang belum melakukan perekaman KTP elektronik," kata Popong saat pemaparannya dalam Bandung Menjawab di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Kamis (28/2).

Popong mengatakan pihaknya terus berupaya keras menyelesaikan perekaman terutama menjelang Pemilu 17 April mendatang. Bahkan pada tiga minggu ke belakang, pihaknya menyelesaikan hingga 5.000-an perekaman. Ia berharap warga Kota Bandung bisa memiliki hak pilihnya untuk mencoblos baik untuk Pilpres ataupun Pileg.

Menurutnya, selama ini Disdukcapil sudah mengirimkan surat undangan untuk melakukan perekaman di kantor kecamatan. Termasuk juga jemput bola melalui mobil mepeling (memberikan pelayanan keliling) dan membuka gerai-gerai di pusat-pusat perbelanjaan. Namun masih ada saja warga yang tidak memenuhi panggilan perekaman.

"Dibilang malas saya enggak tahu juga. Kalau enggak punya waktu harusnya sih meluangkan waktu. Kita sampai bikin gerai buat Sabtu Minggu. Harusnya enggak ada alasan lagi. Tapi memang banyak masyarakat kita tipenya buat dokumen tatkala butuh," tuturnya.

Ia meminta masyarakat untuk segera melakukan perekaman KTP elektronik di tempat-tempat layanan yang disediakan Disdukcapil. Apalagi saat ini, ia meyakinkan proses pembuatan KTP elektronik mudah dan cepat. Dalam hari yang sama KTP elektronik baru sudah bisa jadi.

Ia menambahkan pihaknya akan tetap membuka layanan bahkan hingga hari pencoblosan Pemilu. Sehingga diharapkan masyarakat tetap bisa menyalurkan suaranya pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

"Hari H pencoblosan kita buka di 30 kecamatan. Juga di BTC dan kantor Disdukcapil. Mereka bisa datang ke tempat pelayanan kami dan melakukan perrkaman. Kalau jaringan bagus bisa langsung jadi KTP-nya. Kalau enggak ya kita bisa berikan suket untuk ikut mencoblos," ujarnya.

Ia menambahkan Disdukcapil telah menyelesaikan pencetakan KTP elektronik bagi warga yang telah merekam. Ia memastikam ketersediaan blanko KTP yang tak lagi menjadi hambatan pencetakan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement