Rabu 27 Feb 2019 18:14 WIB

Penutupan Bandara Husein Sastranegara Pengaruhi Wisata

Bandara Husein Sastranegara menjadi salah satu akses masuk wisatawan.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ani Nursalikah
Suasana di Bandara Husein Sastranegara.
Foto: Republika/Zuli Istiqomah
Suasana di Bandara Husein Sastranegara.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan rencana penutupan Bandara Husein Sastranegara untuk komersil berpengaruh pada pariwisata di Kota Bandung. Kenny mengatakan selama ini Bandara Husein Sastranegara menjadi salah satu akses masuk wisatawan domestik dan internasional.

Jika dialihkan, maka harus diantisipasi dengan baik sehingga tidak mengurangi wisatawan yang datang ke Kota Bandung. "Antisipasinya, kalau memang harus dipindahkan itu harus ada semacam sisi transportasi yang betul-betul terintegrasi dengan Kota Bandung juga," kata Kenny saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (27/2).

Baca Juga

Ia mengatakan dengan adanya sarana transportasi yang menghubungkan Kota Bandung dengan Bandara Kertajati membuat wisatawan tetap bisa dengan mudah berwisata. Jika tidak, tentu dapat berpotensi menurunkan minat wisatawan.

Ia mengatakan Kota Bandung masih sangat potensial didatangi sejumlah wisatawan melalui bandara. Apalagi amenitas yang dimiliki Kota Bandung menjadi yang terlengkap di Jawa Barat.

"Ini kan ibu kota provinsi dengan amenitas yang paling lengkap di antara kota kabupaten di Jawa Barat, perhotelan tempat hiburan dan lain sebagainya. Jadi bagaimana pun pasti wisatawan itu pasti ingin datang ke Kota Bandung," ujarnya.

Ia berharap jika seluruh penerbangan dialihkan ke Bandara Kertajati, harus disediakan promosi khusus untuk Kota Bandung. Kota Bandung pun akan menggencarkan destinasi baru untuk tetap menarik wisatawan.

Ia menyebutkan pada 2018 , wisatawan yang datang ke Kota Bandung mencapai 7,5 juta orang. Jumlah ini terdiri dari wisatawan domestik dan internasional.

"Untuk target wisatawan tahun ini kita harapkan naik 10 persen," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement