REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengkonfirmasi hingga Senin (25/2) atau pekan terakhir Februari masih terpantau belasan titik panas (hotspot) di Riau.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, satelit Noaa 18 (Sipongi KLHK) pukul 16.00 WIB, hotspot di Riau dengan tingkat kepercayaan 70 persen terpantau di 14 titik. "Rinciannya Sumatra Utara tiga titik, Kepulauan Riau (Kepri) satu titik, dan Riau 10 titik," katanya saat dihubungi Republika, Selasa (26/2).
Adapun 10 titik panas di Riau yaitu di Rohil satu titik, Dumai satu titik, Bengkalis tiga titik, Siak satu titik, Kampar satu titik, Pelalawan dua titik, dan Inhil satu titik.
Kemudian, ia menyebut data satelit Terra / Aqua (BMKG) dengan titik kepercayaan lebih dari sama dengan 50 persen menangkap satu titik panas di Sumatra yaitu Riau satu titik yaitu satu titik Inhil dan sebagian wilayah Sumatra Blank Area. Ia menyebut pihaknya menyebar helikopter type Bell 412 (PK-DAS. Kemudian, dia melanjutkan, dunia usaha Sinarmas type Superpuma S332L1 (N5893Y) dan type Superpuma AS332C (PK-DAN) di Bengkalis.
Lebih lanjut, ia menyebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis melakukan pemadaman lanjutan di Jalan Tok Jedi, Desa Teluk Lecah, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis meluas di 170 ha dari 115 Ha. Selanjutnya, ia menyebut personel BPBD Bengkalis, Damkar, TNI, Polri, M. Agni, RPK PT. SRL, MPA, perangkat desa serta masyarakat.
Selain itu, ia menyebut BPBD Bengkalis melakukan pemadaman lanjutan di Jalan Sekda, Kelurahan Pergam, Kabupaten Bengkalis dan pemadaman lanjutan di Jalan Akit Jaya Ujung, Desa Kembung Baru, Kec. Bantan, Kab. Bengkalis.
"BPBD Bengkalis juga melakukan pemadaman lanjutan di Jalan Mbah Dukun, Desa Jangkang, Kecamatan Bantan, Kabupatem Bengkalis yang meluas 6 Ha dari 1 Ha. Kemudian BPBD ini melakukan pemadaman di Jalan H. Sarmin, Ds. Bantan Air, Kecamatan Bantan, Kab. Bengkalis seluas 1,5 Ha," ujarnya.