Selasa 26 Feb 2019 00:07 WIB

Pimpinan OPD Jatim Diminta Maksimalkan Potensi Jajarannya

Identifikasikan kemampuan dan potensi maksimal dari staf untuk berkarya di OPD

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beraktivitas di ruang kerjanya di kompleks Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/2/2019).
Foto: Antara/Moch Asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beraktivitas di ruang kerjanya di kompleks Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan agar pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jatim bisa memaksimalkan kemampuan dan potensi staf atau tim di lingkungan instansinya masing-masing. Identifikasikan kemampuan dan potensi maksimal dari staf untuk berkarya di OPD diharapkan dapat mempercepat capaian program Jatim cepat, efektif, tanggap, transparan, dan responsif (Cettar).

"Tolong identifikasi, beri kesempatan, beri ruang untuk mengekspresikan seluruh energi positif staf dan tim yang memang mempunyai kemampuan dan kelebihan, dan mereka tahu mempunyai kelebihan. Kalau tidak nanti stagnan," ujar Khofifah saat pimpin Apel Pagi di Halaman Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Nomor 110 Surabaya, Senin (25/2).

Khofifah mengingatkan, imbauan ini juga merupakan tugas Sekda untuk mengidentifikasi seluruh staf yang ada di Pemprov Jatim. Khofifah meminya, staf atau tim yang mempunyai kemampuan, dapat dipastikan bisa dimaksimalkan kemampuannya.

Dijelaskan, ada empat kategori staf yang perlu diidentifikasi. Pertama staf yang sadar mempunyai kemampuan, kecerdasan dan kelebihan. Seluruh capaian yang telah diperoleh kepemimpinan Pakde Karwo-Gus Ipul, menurutnya harus dilanjutkan dengan mengeksplor seluruh staf dan tim yang mempunyai dan mengetahui kemampuan.

"Di banyak tempat kita menemukan keempat kategori ini. Dalam kategori apapun, saya dan Pak Emil mengkomunikasikan pimpinan OPD saat di Bappeprov bahwa tolong ruh seluruh pelayanan kita itu Cettar," ujar Khofifah.

Selanjutnya, kata dia, staf yang mengetahui tidak mampu, tetapi terus mencari tahu kemampuannya. Menurutnya, mereka yang tidak berhenti mencari tahu dan meningkatkan keilmuannya, pimpinan OPD harus juga memberikan ruang bagi para pembelajar di lingkungan OPD masing-masing.

Ketiga, staf yang tidak mengetahui akan kemampuannya. Menurut Khofifah, untuk jenis staf seperti ini, pimpinan OPD harus mengidentifikasi dan mendeteksi ada staf yang sangat brilian dan tidak mengetahui kemampuannya, atau mungkin mereka salah kamar. Sehingga kemampuan itu tidak maksimal karena memang dislokasi.

"Keempat, staf yang tidak mengetahui dan tidak memiliki kemampuan. Untuk itu, kondisi tersebut perlu diidentifikasi oleh pimpinannya. Kalau ada dalam masing-masing bagian, terdeteksi staf tidak mengetahui bahwa mereka tidak mampu. Ambil mereka, dekati mereka, beri motivasi mereka agar mereka bisa berekspresi," kata Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement