Ahad 24 Feb 2019 22:21 WIB

Kadinas DLH DKI: Kurangi Sampah dari Sumbernya

Isnawa mengajak warga Jakarta menggunakan tumble dan kurangi sampah botol plastik.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji.
Foto: Republika/Mimi Kartika
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menggelar rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Kepala DLH DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, salah satu kegiatan tersebut adalah mengajak warga untuk mengurangi sampah dari sumbernya.

"Kami ingin mengajak semua berpartisipasi dalam mengurangi sampah dari sumbernya dengan cara tidak menggunakan kantong kresek, harus menggunakan tumbler," ujar Isnawa saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (24/2).

Baca Juga

Isnawa memaparkan, warga Jakarta harus bisa mengurangi berbagai jenis sampah dari sumbernya. Misalnya, sampah organik dapat dikelola menjadi kompos padat maupun kompos cair. Sedangkan sampah anorganik seperti kemasan botol plastik bekas minuman dapat didaur ulang.

Ia mengajak warga untuk menggunakan tumbler sebagai wadah minuman yang dapat dipakai berulangkali. Sehingga, sampah botol plastik pun bisa dikurangi. "Bisa dipakai di rumah, di kantor, di sekolah, di perjalanan, dimanapun kita berada, sehingga kita sudah bisa mengurangi sampah plastik dari sumbernya," kata Isnawa.

Selain itu, ia mengatakan, hari ini serentak dilakukan kerja bakti di seluruh wilayah DKI Jakarta hingga Maret 2019. Isnawa menjelaskan, pihaknya ingin melibatkan peran aktif masyarakat dan pengusaha bersama pemerintah mulai dari tingkat daerah hingga pusat membangun gerakan aksi kerja bakti atau gerebek sampah.

Ia juga mengatakan, Pemprov DKI juga melakukan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah. Ada juga gerakan kampanye mengurangi penggunaan plastik, serta gerakan pengumpulan sampah anorganik dan sampah elektronik.

Menurut dia, gerakan masyarakat ini sejalan dengan harapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengajak masyarakat terlibat langsung mengelola sampah. Isnawa melanjutkan, ke depannya pengelolaan sampah tidak lagi di hilir, tetapi mulai dari hulu atau sumbernya.

"Dengan cara mengurangi, mendaur ulang dan memanfaatkan kembali sampah yang dihasilkannnya," tuturnya.

Ia menceritakan, pada 21 Februari yang diperingati HPSN ini sebenarnya merupakan peringatan atas tragedi longsor sampah di Tempat Pembuangan Akhit (TPA) Leuwigajah. Dahulu, TPA Leuwigajah merupakan tempat penampungan akhir sampah se-Bandung Raya.

Saat kejadian, 154 orang warga Leuwigajah tewas tertimbun sampah. Peristiwa itu menjadi momentum sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Tujuan utamanya yakni mengingatkan masyarakat tentang perlunya pengelolaan sampah yang serius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement