Ahad 24 Feb 2019 22:14 WIB

Di Konvensi Rakyat, Jokowi Kenalkan 3 Kartu Baru

Tiga kartu, yakni Kartu Prakerja, KIP hingga kuliah, dan Kartu Sembako.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menghadiri acara Konvensi Rakyat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad (24/2/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menghadiri acara Konvensi Rakyat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad (24/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengenalkan tiga kartu baru yang akan menjadi programnya saat terpilih kembali di Pilpres 2019 nanti. Ketiga kartu tersebut, yakni Kartu Prakerja, Kartu Indonesia Pintar (KIP) hingga kuliah, dan Kartu Sembako. 

Jokowi menjelaskan, Kartu Prakerja ini merupakan program peningkatan pelatihan yang akan diberikan oleh pemerintah bagi para pencari kerja. Ia berharap mereka akan mendapatkan bekal ketrampilan sebelum masuk ke dunia kerja.

"Saya akan luncurkan yang namanya kartu pra kerja untuk memberikan layanan pelatihan koperasi, skilling, re-skilling, upskill. Ini pelatihan vokasi untuk meningkatkan ketrampilan bagi yang belum bekerja, pekerja, dan yang akan berganti pekerjaan," ujar Jokowi saat menyampaikan pidato kebangsaan dalam acara Konvensi Rakyat di Sentul International Convention Center, Bogor, Ahad (24/2) malam. 

Ia menyampaikan, program ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Jokowi menyampaikan, pemerintah juga akan memberikan pelatihan vokasi kepada sekitar 500 ribu orang pada 2019 ini.

"Pada 2020, dua juta orang peserta pelatihan akan kita kerjakan. Dengan kartu ini kita akan terus meningkatkan program tersebut sehingga Indoensia memiliki SDM kualitas premium," ujar dia. 

Selama ini, pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk meningkatkan ketrampilan masyarakat. Salah satunya yakni program vokasi dengan mendirikan balai latihan kerja (BLK) komunitas di pesantren-pesantren. Jokowi pun menargetkan pada 2019 ini akan mendirikan BLK komunitas hingga 1000 dan pada tahun depan ditargetkan hingga tiga ribu BLK.  

Selain kartu Pra Kerja, Jokowi juga berjanji akan memperkuat Kartu Indonesia Pintar yang semula hanya diberikan hingga tingkat SMA/SMK menjadi hingga bangku perkuliahan. Menurut Jokowi, dengan kartu KIP kuliah ini maka pendidikan seluruh anak-anak bangsa dapat terjamin. 

"Kemudian kartu indonesia pintar yang sekarang hanya sampai di SMA atau SMK, juga akan kita jadikan KIP kuliah. Artinya Kartu Indonesia Pintar kuliah ini akan membantu biaya pendidikan. Membantu biaya pendidikan dari anak usia dini hingga kuliah dengan kartu ini," ujar Jokowi. 

Jokowi mengatakan, pemerintah tak ingin kondisi ekonomi kelularga yang lemah menjadi penghalang bagi anak-anak Indonesia untuk mengenyam pendidikan hingga bangku perkuliahan. Saat ini, KIP telah diberikan kepada 18,7 juta siswa di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pendidikannya. 

“Hampir satu juta mahasiswa dari keluarga miskin dapat beasiswa. Lima ribu anak dari Papua dapat beasiswa afirmasi. Dan kita berikan beasiswa 20 ribu anak muda terbaik termasuk dari ponpes untuk meneruskan kuliah di luar negeri," tambah dia. 

Terakhir, Jokowi juga berjanji akan meluncurkan kartu sembako murah. Program ini disebutnya untuk memperkuat Program Keluarga Harapan (PKH) dan program rastra yang telah dijalankan. "Program PKH dan rastra akan saya perkuat dengan program kartu sembako murah," ucapnya.

Pada 3 November 2014, Jokowi meluncurkan tiga kartu, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). KIP untuk memudahkan masyarakat mengakses ke pendidikan hingga SMA/SMK, KIS untuk mengakses ke kesehatan, dan KKS untuk meningkatkan kemapuan masyarakat yang kurang mampu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement