Ahad 24 Feb 2019 21:51 WIB

Kiai Maruf Singgung Doa Neno di Munajat 212

Kiai Ma'ruf meminta kepada relawan Arus Baru Muslimah agar tak terprovokasi.

Rep: Muhyiddin/ Red: Teguh Firmansyah
KH Maruf Amin
Foto: Antara
KH Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di hadapan belasan ribu muslimah yang tergabung dalam Arus Baru Muslimah, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH. Ma’ruf Amin menyinggung doa Neno Warisman yang disampaikan dalam kegiatan Munajat 212 di Jakarta pada Kamis (21/2). Doa Neno tersebut juga menjadi pembicaraan warganet di media sosial.

Mantan Rais Aam PBNU itu meminta kepada semua relawan Arus Baru Muslimah agar tidak terprovokasi dengan doa tersebut. Karena, isinya seolah memaksa Allah untuk memenangkan kelompok tertentu dalam Pilpres nanti, serta bernada ancaman.

Baca Juga

“Jangan mau diprovokasi. Kemarin ada yang berdoa, doanya doa perang badar. Katanya mereka golongan kami tidak menang kata dia (Neno) nanti Engkau (Allah) nggak akan disembah di bumi,” ujat Kiai Ma'ruf saat mengingatkan relawan Arus Baru Muslimah di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (24/2).

Kiai Ma'ruf menilai, doa yang disampaikan Neno tersebut kurang tepat, sehingga menurutnya doa tersebut tidak akan dikabulkan oleh Allah.

“Pak Jokowi dan saya muslim, makanya doanya tidak akan manjur karena menyalahartikan untuk membuat Indonesia lebih maju dan sejahtera,” kata Kiai Ma'ruf

Seperti diketahui, puisi Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Neno Warisman yang disampaikan dalam kegiatan Munajat 212 mendapat sorotan dari sejumlah pihak.

Bahkan, puisi tersebut mendapatkan komentar dari kalangan artis tanah air seperti Nikita Mirzani dan Inul Daratista. Berikut puisi yang dibacakan Neno Warisman dalam kegiatan Munajat 212 beberapa waktu lalu:

Jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami

Karena jika Engkau tidak menangkan

Kami khawatir ya Allah

Kami khawatir ya Allah

Tak ada lagi yang menyembah-Mu.

Klarifikasi Neno

Neno yang juga sekaligus Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menjeleaskan maksud doanya. Neno menegaskan, doa tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan ajang pemilihan presiden (pilpres). Terlebih, menyamakan pilpres dengan Perang Badar zaman Rasulullah SAW.

"Sama sekali tidak berhubungan. Saya hadir di acara Munajat 212 atas nama pribadi. Doa itu pun atas keprihatinan saya terhadap diri sendiri,” kata Neno ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (24/2).

Ia mengaku heran, akan banyaknya pihak yang menganggap doa tersebut sebagai sikap menyamakan ajang Pilpres dengan Perang Badar. Menurutnya, hal itu sangat mengada-ada dan jauh dari konteks doa.

Menurut Neno, setiap hari, tiap manusia tentu berperang melawan hawa nafsunya sendiri. Bukan perang dengan sesama masyarakat hanya karena beda pilihan. Oleh karena itu, doa yang ia panjatkan agar tidak diterjemahkan dalam lingkup yang sempit.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement