Sabtu 23 Feb 2019 07:30 WIB

BPN Prabowo-Sandi: Pemilu Simbol Peradaban Bangsa

Hasil Pemilu yang didapatkan dengan cara tidak benar tidak akan membawa manfaat.

Ferry Mursyidan Baldan (kiri)
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Ferry Mursyidan Baldan (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Mursyidan Baldan, menilai Pemilu merupakan simbol peradaban bangsa. Karena itu, semua elemen bangsa harus menjaga sebagai indikator kualitas kebangsaan.

"Saya ingin mengingatkan bahwa Pemilu merupakan simbol peradaban bangsa, kita harus menjaga sebagai sebuah hajatan dan indikator kualitas kebangsaan kita," kata Ferry dalam diskusi 4 Pilar MPR RI bertajuk "Menuju Pemilu Berkualitas dan Berintegritas" di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/2).

Dia mengatakan pengabaian terhadap berbagai hal yang menurunkan indikator penyelenggaraan Pemilu maka akan berdampak pada kehidupan kebangsaan. Paling tidak, lima tahun ke depan.

Menurut dia, apapun hasil Pemilu bukan soal kekuasaan. Namun, siapapun yang memperoleh mandat dari masyarakat adalah cerminan bahwa pemilih mengingingkan pilihannya.

"Ketika kita abai tentang ini maka peradaban bangsa kita akan mengalami satu masalah serius. Artinya hasil pemilu apapun jika tidak terselenggara dengan cara yang benar maka hasilnya tidak baik," ujarnya.

Ferry mengajak semua pihak untuk memenangkan Pemilu dengan cara-cara yang halal bukan menghalalkan segala cara. Dia menilai ketika Pemilu dimaknai sebagai sesuatu yang sekadar menang atau kalah, itu menjadi tidak menarik.

"Dalam konteks 4 Pilar MPR RI, Pancasila sebagai way of life, Pancasila yang mana yang membenarkan adanya kecurangan dalam Pemilu," tuturnya.

Dalam konteks politik dan kekuasaan, menurut dia, jangankan bicara penyelenggaraan kekuasaan yang amanah dan bermanfaat. Hasil Pemilu yang didapatkan dengan cara tidak benar tidak akan membawa manfaat.

Dia mengatakan terkait tujuan Pemilu yang berintegritas, ini yang harus dikembalikan kepada KPU sebagai penyelenggara seperti bagaimana mendesain peserta pemilu miliki ruang melakukan upaya meraih pemilih.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement