Kamis 21 Feb 2019 22:54 WIB

Inovasi dan Kreativitas Jadi Kunci Keberlangsungan UKM Batik

inovasi dan berani berkreasi menjadi strategi dalam mengembangkan UKM Batik

Rep: Bowo pribadi/ Red: Esthi Maharani
Pekerja menjemur kain batik yang telah diwarnai / Ilustrasi
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Pekerja menjemur kain batik yang telah diwarnai / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Para pelaku UMKM di Kabupaten Semarang penting melakukan inovasi dan berani mengembangkan kreativitas dalam mendukung keberlangsungan usahanya. Tak terkecuali bagi UKM yang menekuni usaha batik.

Dewan Penasehat UMKM Kabupaten Semarang, Hj Anis Hermawati mengungkapkan, potensi UKM di Kabupaten Semarang sangat besar dan beragam. Namun agar potensi UMKM ini bisa bertahan dan berkembang harus didukung oleh inovasi dan keberanian dalam berkreasi.

Pendiri sekaligus pemilik Adisty Batik ini mengungkapkan, inovasi dan berani berkreasi menjadi strateginya dalam membesarkan dan mengembangkan UKM batiknya. Sehingga usaha tersebut masih eksis dan tetap produktif.

“Salah satu bentuk kreativitas yang kami lakukan adalah mengangkat ikon daerah maupun kekayaan alam di Kabupaten Semarang,” ungkapnya, saat ditemui di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (21/2).

Sebagai contoh, lanjut Anis, karena usaha batik ini dirintis di dekat kawasan hutan wisata Penggaron dengan ikon hutan pinus, maka ia mengangkat pohon cemara ke dalam salah satu motif batiknya. Sehingga lahirlan motif ‘cemoro sewu’ (seribu cemara) dalam karya batiknya yang belakangan menjadi salah satu motif yang membesarkan UKM batiknya.

“Bahkan motif cemoro sewu ini kini sudah kami patenkan,” jelasnya.

Di luar motif ini, lanjut Anis, keberanian untuk berkreasi juga telah melahirkan motif- motif lain yang mengangkat keunikan Kabupaten Semarang. Seperti motif Baruklinting yang merupakan legenda Rawapening, candi gedongsongo, kembang akasia yang. Sehingga, produk UKM batiknya mampu menjadi brand khas Kabupaten Semarang, karena keunikan motif- motif batik yang diangkatnya. Termasuk kiatnya memproduksi motif dalam jumlah yang terbatas, maksimal tiga lembar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement