Rabu 20 Feb 2019 11:33 WIB

Presiden Jokowi Minta Gubernur Riau Cegah Kebakaran Hutan

Kewaspadaan kebakaran hutan dinilai untuk menjaga nama baik bangsa.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) berjabat tangan dengan Gubernur Riau yang baru dilantik Syamsuar (kiri) dan Wakil Gubernur Riau Edi Natar Nasution (ketiga kiri) di Istana Negara, Jakarta (20/2).
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) berjabat tangan dengan Gubernur Riau yang baru dilantik Syamsuar (kiri) dan Wakil Gubernur Riau Edi Natar Nasution (ketiga kiri) di Istana Negara, Jakarta (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Gubernur Riau yang baru saja dilantik untuk mewaspadai kasus kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya. Hal ini disampaikan Jokowi usai melantik Gubernur Riau Syamsuar dan wakilnya, Edy Natar Nasution, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/2).

"Tentunya, ada pesan dari Presiden karena Bapak Presiden punya perhatian sangat besar terhadap kebakaran hutan dan lahan," ujar Syamsuar.

Baca Juga

Menurut Syamsuar, kewaspadaan pemerintah daerah terhadap kebakaran hutan dan lahan perlu dilakukan untuk menjaga nama baik bangsa di mata negara lain, seperti Malaysia dan Singapura.

"Dan kita tahu Riau ini langsung berbatasan dengan Singapura dan Malaysia, dan kita ingin menjaga marwah negeri ini agar di masa mendatang tidak ada lagi karhutla dan yang nanti mempengaruhi asap yang menganggu anak sekolah dan kehidupan kita semua dan juga penerbangan, dan kita harapkan ini tidak terjadi lagi," kata dia.

Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan lahan, Syamsur berjanji akan turun ke berbagai daerah memastikan tak adanya titik api yang muncul. Menurutnya, sejumlah titik api saat ini telah muncul. Namun, ia memastikan pemerintah daerah mampu mengatasi masalah ini.

"Ini yang baru-baru ini ada beberapa titik api tapi kami semua yang ada di daerah bisa mengatasi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement