Selasa 19 Feb 2019 22:25 WIB

Perpustakaan, Ruang Pencerahan Baru di Lapas Purwakarta

Perpustakaan di Lapas ini memiliki koleksi buku sekitar 800 eksamplar.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Taman Bacaan  (ilustrasi)
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Taman Bacaan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Suhu udara di Kabupaten Purwakarta, berada di kisaran 30 derajat celcius, Selasa (19/2). Cukup panas, bagi mereka yang bepergian di luar rumah. Akan tetapi, panasnya udara di luar ruangan ini, tak menyurutkan niat sejumlah warga binaan yang berada di Lapas Kelas II B Purwakarta, untuk membaca.

Ya, dari ratusan warga binaan yang berada di balik jeruji besi itu, masih banyak yang hobbi membaca buku. Salah satunya, Andre. Warga binaan berusia 36 tahun ini, tampak serius membaca halaman per halaman dari buku yang dipegangnya itu.

Baca Juga

Tak peduli, udara panas, atau apapun, Andre tetap asyik membaca rangkaian huruf. Disertai dengan angin yang sepoi-sepoi, mata Andre terus tertuju pada kertas berwarna kuning kecoklatan yang digenggamnya.

Rupanya, Andre ini merupakan koordinator perpustakaan di Lapas Kelas II B Purwakarta, yang berada di Jl Mr DR Kusuma Atmaja No 14, Kelurahan Cipaisan, Kecamatan Purwakarta. Andre merupakan, salah satu penggiat literasi di lembaga pemasyarakatan itu. "Sangat senang, bisa menyalurkan hobi membaca," ujar Andre singkat.

Sementara itu, Kasi Pembinaan dan Kegiatan Lapas Kelas II B Purwakarta, Asep Saripudin, mengatakan, perpustakaan yang ada di lembaga ini sudah ada sejak enam bulan terakhir. Perpustakaan ini, digagas oleh Kalapas, supaya ada fasilitas membaca bagi warga binaan. "Perpustakaan ini, membawa dampak yang positif," ujar Asep, di ruang kerjanya.

Pasalnya, dari 566 warga binaan yang ada, 60 persennya mulai tertarik pada kegiatan membaca. Setiap hari selalu saja ada warga binaan yang ke perpustakaan. Namun, kebanyakannya setiap Senin dan Kamis. Sebab, di dua hari itu, ada jadwal khusus mengenai literasi.

Adapun buku yang dibacanya bervariasi. Mulai dari buku ilmu pengetahuan, buku fiksi, serta buku mengenai budidaya. Namun, yang paling menggembirakan banyak juga warga binaan yang Muslim, membaca Alquran di perpustakaan tersebut.

Meskipun perpustakaan ini ukurannya hanya 5x3 meter, tetapi ini merupakan fasilitas baru di Lapas. Apalagi, perpustakaan ini sudah dilengkapi dengan taman. Lokasinya pun indoor. Sebelumnya, perpustakaan ini letaknya di dalam ruangan. "Warga binaan, boleh membawa bukunya ke kamar. Asalkan, tidak rusak," ujarnya.

Untuk koleksi buku saat ini ada 800 eksemplar. Kalaupun ada masyarakat yang ingin mewakafkan bukunya, jelas sangat disambut positif. Namun, buku sumbangan dari luar akan diseleksi. Yang diterima, yaitu buku yang memiliki manfaat tingi. Seperti, buku tentang budidaya ataupun ilmu soal konstruksi.

"Ke depan, kami ingin taman dan perpustakaan ini lebih representatif lagi. Namun, masih terkendala dengan lahannya. Sebab, lahan di lapas ini sudah terbatas," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement