REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyatakan dia menginginkan agar porsi pembebasan lahan dapat diperbesar. Dia menyebut sekitar empat tahun terakhir hampir tidak ada konflik pembebasan infrastruktur.
"Dalam 4,5 tahun ini hampir tidak ada terjadi konflik pembebasan infrastruktur karena tidak ada ganti rugi, yang ada adalah ganti untung," kata Jokowi dalam Debat Capres 2019 Putaran Kedua di Jakarta, Ahad (17/2).
Menurut Jokowi, biaya pembebasan lahan sangat kecil sekali dalam porsi alokasi anggaran pembangunan suatu infrastruktur yaitu sekitar dua sampai tiga persen. Untuk itu, ujar dia, seharusnya biaya pembebasan lahan bisa ditingkatkan menjadi sekitar empat hingga lima persen dari alokasi pembangunan infrastruktur tersebut. "Saya katakan ke kontraktor agar porsi pembebasan lahan bisa menjadi lebih besar," paparnya.
Dalam bagian sebelumnya, Jokowi juga menyatakan tidak benar bila pembangunan infrastruktur tidak direncanakan dengan baik. Karena telah lama dan semuanya juga telah ada melalui tahap studi kelayakan.
Debat capres putaran kedua ini diselenggarakan di Hotel Sultan, Ahad (17/2) malam, yang dimulai sejak pukul 20.00 WIB. Tema yang diangkat pada debat kedua tersebut adalah infrastruktur, energi dan pangan, serta sumber daya alam dan lingkungan hidup.