Kamis 14 Feb 2019 15:16 WIB

Emil Berduka Terkait Mutilasi yang Diduga Dialami Nuryanto

Emil mengimbau warganya yang bepergian keluar negeri untuk hati-hati.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku sangat berduka cita dan prihatin dengan kasus korban mutilasi yang menimpa warga Kabupaten Bandung, Ujang Nuryanto (37). Korban diduga dimutilasi di Malaysia antara Ahad-Senin (27 dan 28) Januari 2019.

Menurut Ridwan Kamil, ia menitipkan ke Kementerian Luar Negeri untuk menyelesaikan kasus korban mutilasi ini. Karena, kalau sudah warga Indonesia keluar dari Indonesia maka pemerintah pusat yang punya tanggung jawab langsung.

"Tapi sebagai pemimpin wilayah tentunya kami mengkoordinasikan agar pertolongan dan mendoakan agar pelakunya bisa segera ditemukan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan, Kamis (14/2).

Emil mengatakan, ini kasus kriminalitas jadi sifatnya spesifik. Jadi, ia hanya bisa berpesan pada pada masyarakat yang berpergian ke luar negeri untuk hati-hati.

"Kalau saya, kepada siapapun yang berpergian ke luar negeri  harus hati-hati karena jauh dari jangkauan aspek hukum dan kemudahan," kata Emil

Sebelumnya, pengacara korban, Hermawan mengungkapkan 17 Januari lalu, kliennya berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk mengambil uang Rp 2 miliar dari rekan kerjanya, M Ikbal dan M Abas yang sering menjual barang perusahaan korban.

Baca juga, Nuryanto dan Ai Dimutilasi di Malaysia, Ini Kata Pengacara.

Kemudian pada 23 Januari dijadwalkan korban kembali lagi ke Indonesia. Namun hingga tanggal tersebut korban tidak kembali. "Tanggal 21 Januari udah gak ada komunikasi dan sampai 23, klien kami gak balik-balik. Waktu itu kita buat surat kehilangan tanggal 25 ke kepolisian setempat bersama rekan kerjanya," ujarnya saat dihubungi.

Ia menuturkan, sebelum berangkat ke Malaysia, korban sempat memberitahunya dan istrinya bahwa akan berangkat ke Malaysia sendiri. Namun, ketika yang bersangkutan hilang dan belum kembali, pihaknya mengecek ke maskapai penerbangan yang digunakannya dan diketahui korban berangkat bersama teman perempuan, Ai.

 Menurutnya, rekan kerja korban pun mengakui jika Nuryanto datang ke Malaysia dengan teman perempuannya. Sekitar tanggal 27-28 Januari pihaknya kemudian mendapatkan informasi dari Kepolisian Sungai Buloh, Kuala Lumpur, Malaysia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement