REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Kampanye Nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Desmond Junaidi Mahesa mengomentari terkait rusaknya surat suara di Kabupaten Cirebon akibat banjir. Desmond mengatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) seharusnya antisipatif menjelang pencoblosan yang bertepatan dengan musim hujan.
"Yang paling repot bulan April pada saat pelaksanaan hari H hujan di mana-mana. Apa yang terjadi dengan kotak suara? Kan itu masalahnya kenapa banyak masyarakat protes kok dari kardus," kata Desmond di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (13/2).
Ia pun kembali mempertanyakan daya tahan kotak suara yang berbahan kardus. Adanya kejadian itu pimpinan komisi III DPR tersebut juga meragukan kredibilitas KPU.
"Dari persoalan-persoalan hari ini kan ada hal-hal yang agak aneh dengan KPU sekarang kan? Ya apa yang harus kita lakukan? Kalau kita tidak percaya ya kita tunda pelaksanaannya pemilu ini," tegasnya.
Menurutnya hal tersebut merupakan kemunduran dalam demokrasi Indonesia. Ia berharap KPU bisa bekerja secara profesional.
"Jangan semakin umur negara ini semakin berumur, demokrasi kita semakin mundur. Pertanyaannya emang ada demokrasi lagi kalau sudah kaya gini, kan gak ada," ujarnya.
Sementara itu Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Johnny G Plate menilai tidak perlu membesar-besarkan persoalan rusaknya kotak suara di Kabupaten Cirebon. Jika diketahui ada kotak suara yang rusak ia mengimbau KPU untuk segera menggantinya yang baru.
"Kita harus menjaga juga legitimasi KPU. Karena KPU punya tugas yang besar sekali. Kita harus berikan dukungan kalau ada yang rusak segera sampaikan untuk diganti kembali agar pemilu berjalan dengan lancar," ucapnya.