Selasa 12 Feb 2019 17:45 WIB

Gubernur Sebut Pariwisata Sumbar Anjlok Akibat Tiket Mahal

Pengelola rumah makan mengalami penurunan omzet.

Lembah Harau di Sumatra Barat, Indonesia yang menjadi salah satu lembah paling indah di dunia
Foto: wonderslist.com
Lembah Harau di Sumatra Barat, Indonesia yang menjadi salah satu lembah paling indah di dunia

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menilai kenaikan tiket pesawat dapat memicu anjloknya sektor pariwisata di daerah itu. Sehingga, perlu kebijaksanaan dari pemangku kepentingan terkait untuk menurunkan kembali.

"Saya sudah ketemu Menteri Perhubungan dan pihak Garuda Indonesia menyampaikan serta  berharap harga tiket pesawat serta avtur diturunkan sehingga harga tiket kembali normal," kata dia di Padang, Selasa (12/2), pada pertemuan tingkat tinggi Tim Pengendali Inflasi Daerah.

Menurut Irwan, tidak hanya sektor pariwisata ada banyak sektor turunan yang ikut terdampak dengan kenaikan harga tiket pesawat. "Usaha mikro kecil dan menengah terdampak, hotel-hotel akan sepi, rugi kita semua karena dampak ikutannya banyak," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah pemilik usaha makanan dan minuman di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Sumatra Barat  mulai merasakan imbas kenaikan harga tiket pesawat ditandai dengan sepinya jumlah pembeli.

Salah seorang pengelola Rumah Makan Padang di Bandara Minangkabau Risa mengaku sebelumnya ia bisa mengantongi omzet hingga Rp 7 juta per hari. Namun, sejak Januari bisa mengantongi Rp 3 juta per hari saja sudah syukur.

Akibatnya, restoran Padang yang berada di area pintu keberangkatan penumpangan tersebut mulai mengurangi makanan yang disediakan mengantisipasi tidak terlalu banyak sisa. Kami khawatir juga kalau ini terus berlangsung bisa  ditutup karena tidak seimbang pemasukan dengan sewa tempat," kata dia.

Tidak hanya rumah makan Padang, Suci karyawan gerai Soto di Bandara Minangkabau juga mengaku pengunjungnya berkurang hingga 30 persen. Jika satu hari bisa mencapai 100 orang yang makan, sekarang 70 orang sudah banyak.

Beranjak ke lantai tiga area keberangkatan salah satu lounge yang ada di sana juga mengalami imbas. Menurut Ana pengelola lounge biasanya dalam sehari mereka bisa melayani 50 penumpang namun sekarang turun jadi 30 penumpang

Mesikpun lounge tersebut kerap disinggahi kalangan berduit untuk bersantap sebelum berangkat sejak tiket pesawat naik ikut terimbas. Demikian juga dengan gerai bakso yang ada di ruang tunggu keberangkatan juga terkena imbas dengan penurunan jumlah konsumen hingga 30 persen sehari.

Semua pengelola usaha tersebut berharap harga tiket kembali normal. Sehingga penumpang jadi ramai di bandara. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement