Selasa 12 Feb 2019 07:56 WIB

Uhamka Gelar Seminar Pratanwir Beragama dan Pendidikan

Dunia pendidikan dituntut kreatif dan inovatif di era revolusi industri 4.0.

Red: EH Ismail
Univeritas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (UHAMKA) menggelar Seminar Nasional Pra Tanwir Muhammadiyah dengan tema “Beragama dan Pendidikan yang Mencerahkan”, Kamis (7/2), di Aula Ahmad Dahlan  Lantai IV Uhamka Kampus Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Univeritas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (UHAMKA) menggelar Seminar Nasional Pra Tanwir Muhammadiyah dengan tema “Beragama dan Pendidikan yang Mencerahkan”, Kamis (7/2), di Aula Ahmad Dahlan Lantai IV Uhamka Kampus Pasar Rebo, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Era Revolusi Industri 4.0 menuntut perubahan yang cepat di segala lini kehidupan. Revolusi di bidang teknologi informasi yang begitu masif, membuat semua menjadi mudah, cepat, menglobal, sekaligus instan.

Berangkat dari hal tersebut, Univeritas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (UHAMKA) menggelar Seminar Nasional Pra Tanwir Muhammadiyah dengan tema “Beragama dan Pendidikan yang Mencerahkan”, Kamis (7/2), di Aula Ahmad Dahlan  Lantai IV Uhamka Kampus Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Hadir sebagai pemakalah dalam seminar tersebut Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed (Sekretaris Umum PP Muhammadiyah), H. Aly Aulia, Lc. (Direktur Mualimin Yogyakarta), Dr. Desvian Bandarsyah, M.Pd. (Dekan FKIP Uhamka), Dr. H. Biyanto, MHI (PWM Jawa Timur, dosen UIN Sunan Ampel Surabaya), M Syaikhul Islam (Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya) dan Dr. Mohamad Ali, M.Pd. (Universitas Muhammadiyah Surakarta). Acara seminar dibuka oleh Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr H Dadang Kahmad, M.Si.

Rektor Uhamka, Prof Dr Gunawan Suryoputro, M.Hum, dalam sambutanya mengatakan, di era persaingan yang semakin ketat dibutuhkan kualitas sumber daya manusia yang semakin tinggi. Untuk itu, dunia pendidikan, yang merupakan ajang penggodokan sumber daya manusia, dituntut semakin kreatif dan inovatif. Namun demikian, mutu manusia Indonesia tampaknya masih ketinggal jauh.

“HDI (Human Development Index) kita masih rendah. Kita  berada di rangking 116 dari 89  negara,” kata Gunawan.

Untuk itu, menurut dia, memang dibutuhkan orientasi pendidikan yang baru untuk menjawab tantangan tersebut. Dari seminar ini, diharapkan muncul rumusan-rumusan yang baru yang bisa memberi arah baru bagi pendidikan di Indonesia, khususnya di Muhammadiyah. Hasil seminar ini juga akan dibukukan untuk dibawa ke acara Tanwir Muhammadiyah, di Bengkulu, 15-17 Februari 2019.

“Dengan begitu, rekomendasi seminar diharapan akan memiliki gaung yang menasional,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Dr H Bunyamin, M.Pd mengatakan, seminar ini diselenggarakan atas amanah PP Muhammmadiyah untuk menyambut Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu, 15-17 Februari 2019.

“Ada empat PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah, yaitu Uhamka, UMS, UMY, dan UMM,” ungkapnya.

Masing-masing PTM mengusung tema yang telah ditetapkan PP Muhammadiyah, terkait dengan tema Tanwir, yaitu “Beragama yang Mencerahkan”. Untuk Uhamka, kebagian tema pendididik, sedangkan UMS mengusung tema ekonomi, UMY membawa tema politik, dan UMM tema kedaulatan dan keadilan social. Masing-masing seminar diharapkan menghasilkan satu buku sesuai tema, yang nantinya akan dibagikan kepada seluruh peserta Tanwir, sebagai bahan pengayaan Tanwir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement