Senin 11 Feb 2019 20:02 WIB

Tanwir akan Sampaikan Ide Muhammadiyah untuk RI dan Dunia

Tanwir akan dihadiri sekitar 500 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Sekertaris PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti (tengah) bersama Ketua PP Muhammadiyah Bahtiar Effendy (kanan) dan Hajriyanto Y Thohari (kiri) memberikan keterangan terkait pelaksanaan Tanwir Muhammadiyah di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Senin (11/2).
Foto: Republika/Prayogi
Sekertaris PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti (tengah) bersama Ketua PP Muhammadiyah Bahtiar Effendy (kanan) dan Hajriyanto Y Thohari (kiri) memberikan keterangan terkait pelaksanaan Tanwir Muhammadiyah di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Senin (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tanwir Muhammadiyah akan menyampaikan pemikiran dan gagasan tentang bagaimana mengangkat serta menempatkan agama sesuai dengan manhaj (metode/jalan) Muhammadiyah.

Tanwir yang akan diselenggarakan di Bengkulu pada 15-17 Februari 2019 itu mengusung tema "Beragama yang Mencerahkan".   

Sekretaris PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, mengatakan ada gejala dalam realitas sosial masyarakat Indonesia terutama menjelang perhelatan politik pada April 2019. Gejala tersebut ditengarai berkaitan dengan spiritualisasi agama, komodifikasi agama, dan politisasi agama.

"Karena itu Muhammadiyah dalam sidang (Tanwir) ini akan menyampaikan dan mengafirmasi manhaj Muhammadiyah tentang makna, kedudukan dan fungsi agama," kata Abdul kepada Republika.co.id saat konferensi pers Tanwir Muhammadiyah di Gedung PP Muhammadiyah, Senin (11/2).

Ia menjelaskan, ada beberapa pokok pikiran yang pernah disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah kepada calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang sedang silaturahim ke PP Muhammadiyah. Yakni garis besar pemikiran Muhammadiyah untuk Indonesia masa depan. 

Dalam Tanwir, pokok pikiran tersebut akan dielaborasi lebih luas lagi. Tentu dengan lebih substansif sesuai dengan masukan-masukan peserta Tanwir. 

Pokok pikiran tersebut ada yang berkaitan dengan pengukuhan dan penguatan Pancasila sebagai dasar negara. 

"Kemudian berkaitan dengan pentingnya menegakkan kedaulatan negara dan menyelesaikan permasalahan ekonomi terutama adalah kesenjangan ekonomi," ujarnya. 

Mu'ti menyampaikan, pokok pikiran tersebut juga berkaitan dengan peran Indonesia yang lebih penting dalam politik global. 

Terutama berkaitan dengan peran agama dalam diplomasi Indonesia. Selain itu, ada beberapa pokok pikiran yang berkaitan dengan penguatan kebangsaan.

Tanwir akan dihadiri sekitar 500 peserta terdiri dari anggota PP Muhammadiyah, ketua dan sekretaris majelis, lembaga dan biro tingkat pusat. Unsur peserta Tanwir lainnya adalah ketua dan sekretaris organisasi otonom tingkat pusat dan PWM se-Indonesia. 

Sebagai peninjau hadir pimpinan perguruan tinggi, rumah sakit dan amal usaha Muhammadiyah. Serta Pimpinan Daerah Muhammadiyah di lingkungan PWM Bengkulu, Muhammadiyah Asean dan undangan khusus lainnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement