Sabtu 09 Feb 2019 23:57 WIB

Surya Paloh Yakin Nasdem Bisa Raih Banyak Kursi di Jatim

Dari 11 dapil di Jatim, Nasdem menargetkan satu kursi dari tiap dapil.

Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat Surya Paloh (tengah) berjalan diiringi kader politiknya usai kampanye di Tulungagung, Jawa Timur, Senin (8/2).
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat Surya Paloh (tengah) berjalan diiringi kader politiknya usai kampanye di Tulungagung, Jawa Timur, Senin (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh berharap Jawa Timur meraih kursi terbanyak sekaligus menjadi pemenang di Pulau Jawa pada pemilihan umum legislatif yang berlangsung 17 April 2019. Hal itu diutarakan Surya usai acara Temu Kader dan Caleg DPR RI, DPRD Jatim di kantor Bappilu Nasdem Jatim di Surabaya, Sabtu (9/2).  

"Saya sangat yakin Jatim bisa melakukannya dan menjadi pemenang dibandingkan daerah lainnya," ujarnya.   

Dari 11 daerah pemilihan (dapil) asal Jatim untuk DPR RI, ia menargetkan satu kursi di setiap dapil. Kecuali dapil II yang meliputi Kabupaten dan Kota Pasuruan, serta Kabupaten dan Kota Probolinggo.   

"Kalau di dapil II, harus mendapat tiga kursi sehingga dari Jatim total ada 14 kursi di DPR RI," ucap politikus yang juga pengusaha media tersebut.   

Sedangkan, secara nasional Partai Nasdem menargetkan perolehan suara lebih dari 100 kursi DPR RI. Dari 100 kursi, kata dia, suara yang diharapkan mampu memasok perolehan suara terbanyak adalah dapil dari daerah di luar Jawa.   

"Untuk di Jawa ini saya tidak berharap banyak, bahkan dapat 40 kursi sudah cukup," katanya.   

Surya Paloh juga berpesan kepada kadernya untuk terus melakukan pendekatan secara nalar yang sehat, objektif dan rasional. Dengan demikian, lanjut dia, kemenangan di Pemilu 2019  bisa berjalan seiringan dengan kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung yakni Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.    Surya Paloh menilai wajar saja ada kritikan terhadap pemerintah saat ini, apalagi kalau yang mengkritik tak pernah merasakan berada di pemerintahan.

"Nasdem konsisten menghargai pendapat berbeda itu. Hanya, jangan sampai pernyataan itu memecah persatuan. Seperti pemain bola, ada gesekan kanan dan kiri itu biasa, selesai pertandingan kita saling merangkul," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement