Sabtu 09 Feb 2019 18:40 WIB

PDIP Sebut Bergabungnya BTP Bukan Hal Istimewa

Masuknya BTP tidak akan berbeda dari bergabungnya anggota baru lainnya

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (ilustrasi)
Foto: Instagram/@basukibtp
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Ahmad Basarah angkat bicara soal bergabungnya Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok ke partainya. Ia mengatakan, PDIP seperti miniatur Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan agama yang semua adalah warga negara Indonesia.

Basarah mengatakan, masuknya BTP ke PDIP bukanlah hal yang istimewa. Peristiwa tersebut sama dengan bergabungnya kader-kader lain yang ingin berjuang bersama PDIP dengan ideologi yang sama.

"Hampir setiap hari PDIP di berbagai daerah menerima pendaftaran kader-kader bangsa yang sebelumnya belum menjadi anggota PDIP, karena tertarik dengan ideologinya, platform perjuangannya, orientasi politiknya yang nasionalis, maka kemudian orang-orang yang masuk PDIP dari berbagai macam spektrum," kata Basarah, Sabtu (9/2).

Ia menjelaskan, latar belakang kader PDIP pun bermacam-macam. Tidak sedikit tokoh purnawirawan TNI, para cendikiawan termasuk tokoh-tokoh Islam. Tokoh-tokoh tersebut kemudian dibina secara ideologi, politik, organisasi dan memiliki jiwa nasionalis, patriotik, dan mencintai bangsa negara.

"Saya kira termasuk Pak Ahok. Begitu masuk ke PDIP, dia juga akan digembleng secara ideologis menjadi seorang pancasilais sejati. Lalu kemudian balajar tentang prinsip etika berbangsa dan bernegara," kata Basarah melanjutkan.

Ia juga menegaskan masuknya BTP tidak akan berbeda dari bergabungnya anggota baru lainnya. Para kader PDIP harus memiliki hak dan kewajiban yang sama. PDIP menghargai hak berpolitik BTP dan menerimanya sebagai anggota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement