REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Bencana longsor masih terus melanda wilayah Kabupaten Kuningan di musim penghujan ini. Bahkan, dalam sehari, longsor dilaporkan terjadi dua kali di dua lokasi berbeda, Kamis (7/2).
Berdasarkan informasi dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, longsor terjadi di Blok Cikuluwut, Dusun Kambangan, Desa Sumberjaya, Kecamatan Ciwaru, Kamis (7/2) pukul 16.30 WIB. Longsor pun terjadi di Blok Tanjakan Suren, Desa Citundun, Kecamatan Ciwaru, Kamis (7/2) pukul 17.30 WIB.
‘’Longsor di kedua lokasi itu diawali dengan hujan intensitas lebat selama beberapa jam,’’ ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Jumat (8/2).
Di Desa Sumberjaya, longsor sempat menimbun seorang warga setempat bernama Hernawan (56 tahun). Saat itu, korban sedang beristirahat di sebuah saung sawah sambil menuunggu hujan reda. Ternyata, longsor terjadi dan menimbunnya.
Pihak keluarga yang kehilangan korban lantas melakukan pencarian. Dengan dibantu aparat desa dan kecamatan, TNI, Polri dan warga, korban akhirnya berhasil ditemukan selamat sekitar pukul 19.00 WIB. Korban pun langsung dievakuasi ke rumahnya dan selanjutnya dibawa ke RS KMC Luragung.
Dari hasil penanganan medis, korban hanya menderita luka lecet dan sesak napas. Korban hanya diharuskan rawat jalan. ‘’Korban sudah kembali pulang ke rumahnya untuk proses pemulihan,’’ terang Agus.
Sementara itu, longsor di Desa Citundun menimpa akses utama jalan Desa Citundun – Desa Sumberjaya. Longsoran bersumber dari tebing sawah setinggi 30 meter. Longsoran tersebut membuat akses jalan desa tersebut tertutup tanah sepanjang sepuluh meter, lebar empat meter dan tinggi 80 sentimeter.
Longsoran itu menyebabkan aksesibilitas masyarakat Desa Citundun menuju Desa Sumberjaya dan sebaliknya menjadi terganggu. Pasalnya, ruas jalan tersebut tidak bisa dilewati kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua.
Warga bersama-sama aparat desa dan kecamatan, TNI serta Polri kemudian bergotong royong membersihkan material longsoran menggunakan waterpump. Akses jalan akhirnya bisa dilalui kembali oleh kendaraan roda empat dan dua pada Jumat (8/2) pukul 10.00 WIB.
‘’Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,’’ tukas Agus.
Agus pun mengimbau warga untuk terus mewaspadai terjadinya berbagai bencana di musim hujan. Apalagi, curah hujan di Kabupaten Kuningan saat ini masih cukup tinggi.