Jumat 08 Feb 2019 01:19 WIB

Ratusan Hektare Lahan Padi Garut Terserang Ngengat

Serangan hama dimotori oleh kondisi iklim dan kondisi santitasi di wilayah tersebut.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Friska Yolanda
Petani mengusir hama padi (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petani mengusir hama padi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kondisi iklim saat ini membuat sejumlah lahan pertanian padi di Garut, Jawa Barat, diserang hama. Beberapa hama yang menyerang adalah ngengat atau penggerek batang padi putih.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga mengatakan, per 31 Januari, total luas tanam di Garut adalah sekitar 37 ribu hektare. “Lahan yang terserang ngengat sebanyak 219 hektare. Namun keadaan serangan dalam status ringan,” kata Beni, Kamis (7/2).

Menurut dia, besaran itu masih dalam batas ambang ekonomi. Artinya, serangan masih dapat dikendalikan dan tidak mengganggu target produksi yang telah ditetapkan.

“Kami sudah melakukan pengendalian pada lahan seluas 236 hektare. Pengendalian dilakukan dengan penanganan kimiawi, agensi hayati dan pestisida nabati,” ujarnya. 

Secara wilayah, kecamatan yang paling banyak diserang ngengat adalah Kecamatan Bungbulang dan Cilawu.

Selain ngengat, lanjutnya, lahan pertanian pun juga diserang oleh hama tikus. Serangan yang juga masih tergolong ringan itu terjadi pada lahan seluas 124 hektare. Daerah yang paling banyak terserang adalah Kecamatan Peundeuy dan Singajaya.

“Kami telah melakukan pengendalian pada lahan seluas 203 hektare. Pengendalian dilakukan dengan kimiawi, agensi hayati dan pestisida nabati,” ucap dia. Menurutnya, seluruh serangan itu merupakan serangan yang terjadi sepanjang 16 hingga 31 Januari.

Berdasarkan hasil pendalaman Dinas Pertanian, serangan ngengat dan tikus dimotori oleh kondisi iklim dan kondisi santitasi di wilayah tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement