Kamis 07 Feb 2019 15:06 WIB

Polri Isyaratkan Pendekatan Kekerasan ke Kelompok Ali Kalora

Tindakan preventif tak membuahkan hasil hingga batas akhir 29 Januari lalu.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Nashih Nashrullah
 Sejumlah personil Brimob yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala 2017 berjaga di Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.  (ilustrasi)
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Sejumlah personil Brimob yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala 2017 berjaga di Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Polri akan melakukan pendekatan keras (hard approach) terhadap kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. 

Hal tersebut dilakukan jika mereka melakukan tindakan yang mengancam keselamatan personel aparat keamanan ataupun masyarakat.

"Hard approch sangat ditentukan di lapangan ketika mengancam petugas dan masyarakat, tidak ada cara lain hard approch. Itu sangat tergantung ancaman seketika," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal, di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Kamis (7/2). 

Saat ini, Satuan Tugas Tinombala dan TNI sudah melakukan pengejaran. Pengejaran dilakukan sejak upaya preventif yang dilakukan satgas selesai pada 29 Januari 2019 lalu di sembilan titik.

"Ali Kalora pelaku kriminal, jadi kita tangkap untuk kemudian diproses hukum," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, mengatakan Satgas Tinombala mengedepankan Subsatgas Preventif dalam menghadapi kelompok MIT pimpinan Ali Kalora. 

Anggota MIT Ali Kalora diimbau untuk menyerahkan diri hingga batas waktu yang ditetapkan, yakni 29 Januari 2019.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement