Kamis 07 Feb 2019 13:32 WIB

Kiai Ma'ruf Beri Tausiyah ke Jamaah Tarekat di Payakumbuh

Kiai Ma'ruf berpesan agar para anggota jamaah tarekat untuk bijak menggunakan medsos.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
KH Ma'ruf Amin saat memberikan tausiyah di hadapan jamaah tarekat di Payakumbuh, Sumatra Barat, Kamis (7/2).
Foto: Dok TKN
KH Ma'ruf Amin saat memberikan tausiyah di hadapan jamaah tarekat di Payakumbuh, Sumatra Barat, Kamis (7/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PAYAKUMBUH -- Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin menghadiri acara tabligh akbar bersama ribuan jamaah tarekat di Gelanggang Olahraga (GOR) Serbaguna M Yamin, Payakumbuh, Sumatra Barat, Kamis (7/2). Seperti biasa, Kiai Ma'ruf datang dengan didampingi istrinya, Wury Estu Handayani.

Dalam tausiyahnya, Kiai Ma'ruf mengajak kepada ribuan jamaah tarekat di Payakumbuh untuk bijak menggunakan media sosial (Medsos). Karena, kata dia, saat ini banyak beredar berita bohong atau hoaks yang menyasar calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), khususnya mendekati Pilpres 2019.

Kiai Ma'ruf mengimbau kepada ribuan jamaah dari Payakumbuh agar lebih teliti dalam menggunakan media sosial, seperti saat membagikan tautan melalui aplikasi Whats App, Facebook, maupun Twitter.

"Jangan mau dibohongi, jangan mau dihoaks-in. Kalau ada berita di medsos teliti dulu, jangan langsung dishare. Itu namanya ikut menyiarkan bohong. Dapat dosanya. Sama kayak orang ngomongin orang, riba. Dosa apa tidak? Dosa," ujar Kiai Ma'ruf.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengingatkan kepada jamaah agar tidak terpengaruh dengan hoaks-hoaks yang ingin menjatuhkan nama baik Jokowi sebagai capres pejawat.

"Banyak sekarang bohong di mana-mana. Apalagi melalui medsos. Pak Jokowi dibilang PKI. PKI dari mana? Antiulama bagaimana? Wong saya ini jadi wakilnya. Saya kiai, saya disebut ulama. Saya diangkat sebagai wakil. Berarti Pak Jokowi suka ulama," ucap Kiai Ma'ruf.

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini membantah jika Jokowi disebut sebagai sosok pemimpin yang antiulama. Justru, menurut Kiai Ma'ruf, Jokowi merupakan sosok yang mencintai ulama.

"Banyak yang tanya kenapa saya mau menjadi calon wakil presiden. Kenapa mau? Karena ini penghormatan kepada ulama," kata Kiai Ma'ruf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement