REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Tim gabungan dari kepolisian, Brimob dan SAR masih melakukan penyisiran di sekitar Dermaga Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur untuk mencari korban hilang pada peristiwa ledakan Kapal Motor Amelia. Pencarian korban difokuskan dengan cara manual menyisir Sungai Mahakam.
"Kemungkinan korban sudah terbawa arus, makanya kami melakukan penyisiran," ujar Kepala Unit Siaga SAR Samarinda Dede Harian kepada wartawan, di Samarinda, Rabu.
Dede mengatakan fokus pencarian para korban dengan menggunakan perahu karet di sela tongkang atau kapal lainnya di areal pencarian yang sudah ditetapkan. Pencarian ini, melibatkan sedikitnya 40 unsur SAR gabungan.
"Sesuai dengan Undang-Undang Pencarian dan Pertolongan No.: 29 Tahun 2014, pencarian maksimal berlangsung tujuh hari," ungkap Dede.
Meledaknya KM Amelia di Dermaga Sungai Mahakam, Selasa (5/2) malam, mengakibatkan Dermaga Sungai Mahakam mengalami kerusakan parah. Peristiwa itu juga menyebabkan dua kapal tenggelam, bangunan mes mengalami rusak parah, dan uang tunai senilai Rp40 juta hilang.
Terdata ada lima korban pada peristiwa tersebut. Dua di antaranya, Arman (25) dan Jamaluddin (50) belum ditemukan, sedangkan Ningsih (20) dirawat di RS Hermina dan Muchtar (20) dirawat di RS Dirgahayu. Satu korban lainnya, yakni Ramadhan (20), tak bertahan setelah mendapatkan perawatan di RS Dirgahayu.
Dede menjelaskan dari hasil keterangan saksi-saksi menyebutkan ledakan berasal dari KM Amelia yang mengangkut sembako dan ratusan tabung elpiji, dengan tujuan Biduk biduk, Berau. Ledakan diduga dipicu setelah salah satu anak buah kapal (ABK) berupaya menyalakan alkon.
Saat menyalakan mesin alkon itulah tiba-tiba terjadi ledakan yang berasal dari tempat barang-barang diletakkan yang juga terdapat tabung gas elpiji.
"Dari keterangan saksi yang kami himpun, ledakan diduga berawal saat salah satu orang di kapal hendak menyalakan alkon, lalu tiba-tiba terjadi ledakan," ujarnya lagi.
Akibat kejadian itu, selain KM Amelia hancur. Api kemudian menjalar dan menghanguskan KM Tanjung Mas yang sandar tepat di sebelah KM Amelia. KM Tanjung Mas pun karam akibat ledakan tersebut.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda AKP Aldi Alfa Faroqi mengatakan pihaknya masih melakukan penyidikan untuk mengungkap kejadian tersebut.
"Untuk sementara kami belum dapat pastikan, termasuk penyebab utama terjadi ledakan," ujarnya.