Rabu 06 Feb 2019 18:01 WIB

Kiai Ma'ruf: Ada Persinggungan Antara Saya dan Bung Hatta

Kiai Ma'ruf menyebut Bung Hatta merupakan tokoh ekonomi kerakyatan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
KH Ma'ruf Amin saat bersilaturahmi bersama orang Minang perantauan di Jakarta, Selasa (6/2).
Foto: Dok Republika.co.id
KH Ma'ruf Amin saat bersilaturahmi bersama orang Minang perantauan di Jakarta, Selasa (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin akan melakukan kunjungan silaturahim ke Padang, Sumatra Barat, Kamis (7/2) besok. Dia akan menghadiri beberapa kegiatan di daerah orang Minang tersebut, salah satunya bedah buku tentang ekonomi kerakyatan yang digagas oleh Bung Hatta.

"Besok pagi saya ke Padang, saya akan keliling ke beberapa titik di Sumbar. Ada bedah buku ekonomi kerakyatan, kan ada persinggungan antara saya dan Bung Hatta," ujar Kiai Ma'ruf saat silaturrahim bersama masyarakat minang di Rumah Makan Sederhana, Jalan KH. Agus Salim, Jakarta Pusat, Rabu (6/2).

Menurut Kiai Ma'ruf, Bung Hatta merupakan tokoh ekonomi kerakyatan dan tokoh koperasi. Konsep ekonomi kerakyatan yang digagas Bung Hatta adalah sebuah konsep politik-perekonomian yang memusatkan pembangunannya pada rakyat.

Konsep tersebut menempatkan koperasi sebagai medium pencapaian hasil, tanpa mengesampingkan peranan pasar dan negara. "Bung Hatta itu kan juga tokoh ekonomi kerakyatan, koperasi," ucap Ketua Umum Majelis Ulama (MUI) ini.

Dalam acara silaturrahim di rumah makan padang itu, juga hadir sejumlah tokoh minang, di antaranya aktor senior asal Minang Anwar Fuady, serta pengusaha dan politisi keturunan Minang, Ahmad Sahroni.

Kiai Ma'ruf bersyukur dalam acara tersebut dirinya mendapatkan dukungan dari orang minang yang tinggal di Jakarta. Dia berharap, dukungan orang Minang di perantauan tersebut bisa membuat orang minang di Sumatra Barat ikut mendukungnya.

"Hari ini surprise karena mendapatkan dukungan dari orang Padang di perantauan. Ini stimulan supaya punya pengaruh di Sumatra Barat," kata Kiai Ma'ruf.

"Orang Sumatra Barat di Jakarta saja mendukung 01, masak yang di Sumatra Barat tidak. Saya akan bilang di sana (Padang), kami sudah mendapat dukungan penuh dari masyarajat orang awak di rantau," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement