REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie meyakini Pileg dan Pilpres akan berjala aman, damai, dan lancar. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tak perlu merasa khawatir atau takut berlebihan.
"Kita meyakini bahwa saat ini sudah ada kedewasaan berpolitik, sehingga segala bentuk hoaks maupun kampanye negatif tidak akan efektif lagi mempengaruhi suasana masyarakat," kata Jimly dalam dialog dengan media di Kantor Sekretariat ICMI, Senin (4/2).
Hanya saja, ia menilai kedua kubu sering kampanye negatif bahkan menyebarkan hoaks. Apalagi dengan adanya media sosial, informasi akan mudah tersebar dan membuat suasana semakin gaduh. Jimly pun berharap, di era digital ini kedua kubu jangan terlampau sensitif terhadap informasi, apalagi menyebarkan informasi yang belum valid kebenarannya.
"Pokoknya masing-masing kubu cukup kampanye positif saja tentang Capres-Cawapresnya, sehingga tak terpancing dalam sikap defensif lalu menyerang pihak lain," ujar Jimly.
Jimly mengungkapkan, Pemilu yang lebih gawat pernah terjadi sebelumnya di Indonesia, yakni pada Pemilu tahun 1999 dimana pemerintah dunia mengirimkan tim independen untuk mengawasi Indonesia. "Indonesia sukses melewati masa itu meski diramalkan akan menjadi Pemilu yang berdarah-darah dan memakan korban," kata dia.