REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terus bertambah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta selain menghindari gigitan nyamuk, yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah memberantas sarang nyamuk. Karena itu masyarakat harus mengetahui dimana saja jenis sarang nyamuk agar tidak salah sasaran.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengingatkan masyarakat yang perlu mengetahui dimana saja tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk, karena setiap tempat berpotensi menjadi sarang nyamuk bila terdapat genangan air.
“Ada banyak sarang nyamuk yang harus dikenali terutama di rumah kita. Masyarakat harus mengetahuinya agar tidak salah sasaran dalam memberantas sarang nyamuk,” katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (3/2).
Ia menyebutkan tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk di rumah adalah bak kamar mandi dan toilet, tempat penampungan air, air jebakan semut atau kaki meja, air pembuangan kulkas, tempat minum burung yang jarang diganti), pot bunga, wadah dispenser air minum yaitu di limpahan airnya, barang bekas di sekitar rumah seperti ban, kaleng, batok kelapa, botol, gelas air mineral, potongan bambu, dan semua tempat yg bisa nenampung air.
Siti menambahkan tempat-tempat tersebut sangat berpotensi menjadi sarang nyamuk. Masyarakat diimbau jangan sampai membiarkan air tergenang di tempat-tempat itu.
“Kalau bak mandi harus lebih sering dikuras agar tidak ada jentik nyamuk. Ada jentik berarti kita terancam demam berdarah,” ujarnya.
Satu jentik betina, dalam 12 – 14 hari akan berubah jadi nyamuk dewasa. Kemudian satu nyamuk betina dewasa sekali bertelur menghasilkan 100-150 butir telur. Ia menyebutkan dalam sebulan nyamuk bisa bertelur kurang lebih empat kali. Jadi dalam sebulan nyamuk bisa bertelur antara 400 sampai 600 telur.
“Jadi jangan salah sasaran dalam melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bukan memotong pohon, bersih-bersih rumput, menata bunga, dan lain-lain, karena jentik tidak bersarang di rerumputan,” katanya.
Selain itu, ia meminta perlu diketahui juga jam aktivitas nyamuk Aedes Agypti dan Aedes Albopictus, yakni pagi pukul 09.00 – 10.00 dan sore pukul 15.00 – 16.00. Lebih lanjut Siti juga mengimbau kepada masyarakat agar sering melakukan kegiatan kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan perkampungan atau pedesaan.
Satu yang tak kalah penting adalah memakai selalu lotion anti nyamuk terutama anak-anak saat pagi sebelum berangkat sekolah, saat bermain, dan sore hari.