Kamis 31 Jan 2019 20:50 WIB

Ketua TKN Ajak BPN Hijrah dari Hoaks

Erick mengatakan hoaks berpotensi menimbulkan pertikaian antar masyarakat

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir memberikan paparan saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Rabu (30/1).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir memberikan paparan saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Rabu (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua tim pemenangan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir mengajak masyarakat untuk bergerak bersama memerangi peredaran hoaks. Menurutnya, keberadaan kabar bohong berpotensi menimbulkan pertikaian antar masyarakat Indonesia.

"Enggak bisa fitnah ditoleransi. Secara agama dan secara undang-undang itu salah," kata Erick Thohir saat mencanangkan gerakan penangkal fitnah di posko Cemara, Jakarta Pusat pada Kamis (31/1).

Menurut Erick, gerakan menangkal hoaks menjadi hal yang sangat penting mengingat semakin banyaknya peredaran kabar bohong atau fitnah di tengah masyarakat. Dia mengatakan, fitnah dilarang dalam agama manapun dan bahkan saat ini, pelaku fitnah sudah ada yang jadi tersangka.

Erick menyayangkan penyebaran hoaks dan fitnah marak terjadi jelang pemilu. Dia mengatakan, kemerdekaan negara, pengorbanan pahlawan dan pemuda nusantara tidak akan ada artinya jika kabar bohong dan fitnah masih bertebaran di tanah air dalam setiap pesta demokrasi lima tahunan.

Mantan direktur utama Inter Milan itu berharap gerakan menangkal fitnah bisa mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi hoaks. TKN, dia mengatakan, akan melakukan konferensi pers setiap pekan pada hari Kamis di Posko Cemara dengan narasumber yang berbeda-beda.

Dalam kesempatan yang sama, Erick juga mengajak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk turut serta memerangi pembuatan dan peredaran hoaks. Dia mengajak BPN untuk meninggalkan kabar bohing dan fitnah.

Ketua Umum KOI ini kemudian juga mewacanakan untuk membuka forum diskusi antara TKN dan BPN agar tak saling tuduh menuduh. Dia mengatakan, forum diperlukan agar pemilu bisa berjalan dengan sehat. "Kita bangun pemilihan yang sehat, seperti statement pertama kita dari awal. Yaitu Pemilu yang bersahabat dan bermartabat," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement