Senin 28 Jan 2019 07:25 WIB

BPN Bicara Orang di Balik Tabloid Indonesia Barokah

Ipang Wahid membantah tudingan tersebut.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Muhammad Hafil
Staf Panwascam Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, memerlihatkan tabloid kontroversial Indonesia Barokah, Ahad (27/1). Saat ini, Bawaslu setempat telah mengambil sampel tablid tersebut.
Foto: Dok Bawaslu Purwakarta
Staf Panwascam Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, memerlihatkan tabloid kontroversial Indonesia Barokah, Ahad (27/1). Saat ini, Bawaslu setempat telah mengambil sampel tablid tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memiliki dugaan terkait pelaku di balik maraknya penyebaran tabloid Indonesia Barokah. BPN menduga jika dalang di balik tabloid itu adalah Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Irfan Wahid alias Ipang Wahid.

"Ya, itu patut diduga, terindikasi. Makanya, kita tunggu klarifikasi Mas Ipang," kata Juru Bicara BPN Andre Rosiade saat di konfirmasi, Ahad (28/1).

Andre mengatakan, dugaan nama Ipang muncul setelah melacak rekam jejak digital. Investigasi dilakukan tim IT BPN terhadap website indonesiabarokah.com. Dia melanjutkan, hasilnya ada kesamaan logo antara website dengan dengan tabloid yang disebarkan ke sejumlah masjid dan mushala itu.

"Karena rekam jejak digital susah dihilangkan dan Ipang sampai sekarang belum klarifikasi nih," katanya lagi.

Meski demikian, Andre mengaku, tak ingin larut dalam dugaan tersebut. Sebabnya, dia meminta Ipang Wahid untuk terbuka terkait masalah tersebut. Dia mengatakan, BPN ingin mengetahui kebenaran keterlibatan Ipang dalam peredaran tabloid tersebut.

"Kalau memang melakukan tinggal kasih tahu, terbuka apa susahnya sih. Yang jelas, kita ingin mengetahui keterlibatan beliau, apakah tidak kita tunggu klarifikasi," katanya.

Ipang Wahid lantas membantah tudingan yang dilontarkan BPN itu. Bantahan dia lontarkan melalui akun Instagram miliknya @Ipangwahid. Dia mengatakan, Indonesia Barokah merupakan gerakan terbuka sehingga siapa pun bisa ikut berkontribusi.

"Terkait Indonesia Barokah, Demi Allah saya tegaskan bahwa saya bukan pembuat tabloid Indonesia Barokah. Saya juga tidak terlibat dalam bentuk apa pun tabloid tersebut," katanya.

Ipang melanjutkan, Indonesia Barokah bukanlah organisasi, apalagi badan usaha. Itu lebih seperti kumpulan pemikran dari banyak orang. Salah satu dasarnya adalah kegelisahan terhadap maraknya fitnah dan hoaks yang alih-alih mendatangkan kebaikan bagi Indonesia, tapi justru memecah belah bangsa.

Seperti diketahui, tabloid Indonesia Barokah yang diduga memuat konten kampanye dan ujaran kebencian terhadap salah satu calon presiden beredar di sejumlah masjid dan pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Barat. BPN pasangan calon nomor urut 02 meminta agar tersebarnya tabloid Indonesia Barokah diusut. BPN menilai isi tabloid itu tendensius dan menyudutkan Prabowo-Sandi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement