Ahad 27 Jan 2019 21:15 WIB

Ganjar Tekankan Program Satu Rumah Satu Jumantik

Selama ini, jumantik berasal dari sukarelawan yang memantau jentik di masyarakat.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Pantauan jentik nyamuk secara berkala yang dilakukan seorang petugas di salah satu kolam kamar mandi warga di Kabupaten Sleman.
Foto: Dokumen.
Pantauan jentik nyamuk secara berkala yang dilakukan seorang petugas di salah satu kolam kamar mandi warga di Kabupaten Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar setiap rumah memiliki saru juru pemantau jentik (Jumantik). Hal tersebut sebagai respons maraknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Bahkan, kasus DBD di Kabupaten Sragen telah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Ganjar mengaku telah membuat surat edaran (SE) kepada setiap kota/kabupaten untuk menindaklanjuti hal tersebut. Selama ini, jumantik berasal dari sukarelawan yang memantau jentik di masyarakat. Namun, Ganjar meminta satu rumah satu jumantik agar dapat mengurangi penyebaran nyamuk aedes aegypti.

"Satu rumah satu pemantau jentik. Kami minta untuk genangan-genangan dibersihkan, kita keroyok semuanya," kata Ganjar kepada wartawan di Solo, Sabtu (26/1).

Jumantik bertugas memeriksa secara rutin kamar mandi dan bak air di rumah masing-masing. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan masing-masing dengan 3M.

"Kemarin yang Sragen menjadi perhatian kami. Agar kita bisa membantu semua lebih serius pada soal penanganan (DBD) ini," kata dia.

Karenanya, setiap kota/kabupaten diminta untuk serius menangani dan mencegah kasus DBD. Selain lingkungan tempat tinggal, Ganjar juga menyoroti kebersihan di lingkungan sekolah.

"Karena sekolah ini rawan, kalau toiletnya, maaf, tidak pernah dibersihkan, genangan airnya banyak, tidak pernah dikuras, itu kan nyamuknya di jam-jam pagi sampe siang itu potensi mereka kena tinggi, maka kami dorong untuk mereka bersih-bersih," terangnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyatakan Pemkot telah melakukan berbagai cara untuk pencegahan DBD. Antara lain, penyuluhan di setiap pertemuan warga, mendorong setiap wilayah menggelar kerja bakti rutin. Dia juga menekankan perlunya gotong royong. "Membersihkan selokan, menebang pohon-pohon yang menghalangi jalan. Selain lingkungannya bersih, juga mempererat kekeluargaan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement