Sabtu 26 Jan 2019 00:02 WIB

Indonesia Barokah Diduga Ingin Gerus Elektabilitas Paslon 02

BPN namun menilai masyarakat sudah lebih cerdas memilih pemberitaan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Indira Rezkisari
Petugas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Banyuwangi menunjukkan isi Tabloid Indonesia Barokah di Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (25/1/2019).
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Petugas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Banyuwangi menunjukkan isi Tabloid Indonesia Barokah di Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (25/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tabloid Indonesia Barokah beredar masif di sejumlah daerah di Jawa Barat. Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Mardani Ali Sera menduga tabloid Indonesia Barokah muncul untuk menggerus suara paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno di Jawa Barat.

"Ya kalau orang yang punya nalar sih demikian (untuk menurunkan elektabilitas Prabowo)," kata Mardani di Media Center Prabowo-Sandiaga, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (25/1).

Baca Juga

Mardani pun menegaskan bahwa dia tidak secara langsung menuduh siapa yang menyebarkan tabloid tersebut. Namun politikus PKS itu meminta aparat hukum menindak pelaku penyebaran tabloid Indonesia Barokah.

"Itu bukan hoaks, tapi fitnah menjurus kepada black campaign yang dilarang. Kita bisa bukan hanya melaporkan ke Bawaslu tetapi juga penegak hukum," tegasnya.

Ia mengaku tidak khawatir lantaran  masyarakat saat ini dinilai sudah lebih cerdas dalam memilih pemberitaan. Masyarakat saat ini juga sudah memiliki akses berita dan informasi yang lebih luas.

"Adanya berita-berita seperti ini tidak mempan insya Allah," ucapnya.

Tabloid Indonesia Barokah beredar masif di sejumlah daerah di Pulau Jawa diantaranya Kabupaten Bandung, Majalengka, dan Magelang, dan sejumlah tempat lainnya. Tabloid tersebut juga tersebar di sejumlah masjid dan pesantren di Pulau Jawa.

Menjelang pelaksanaan Pemilu 2019, tabloid Indonesia Barokah muncul. Tabloid ini mulai ramai diperbincangkan sejak Selasa (22/1). Tabloid tersebut diduga mendiskreditkan salah satu kandidat capres yang akan maju dalam Pilpres 2019.

Pihak berwenang, seperti Polri dan Dewan Pers sedang menyelidiki terbitnya tabloid Indonesia Barokah tersebut, guna menilai apakah tabloid bersangkutn merupakan produk jurnalistik atau bukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement