Rabu 23 Jan 2019 05:00 WIB

Ketua TKN Bantah Jokowi Serang Personal Prabowo Saat Debat

Menurutnya Jokowi hanya bertanya dan melakukan klarifikasi kepada Prabowo.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Ketua TKN, Erick Thohir memberikan paparan dalam acara kamis kerja di  Jakarta, Kamis (13/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua TKN, Erick Thohir memberikan paparan dalam acara kamis kerja di Jakarta, Kamis (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, membantah anggapan masyarakat bahwa kubunya terlalu menyerang sercara personal paslon seberang, Prabowo-Sandi. Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi dengan mengklarifikasi hoaks adalah wajar.

Erick melanjutkan, termasuk pertanyaan Jokowi soal keberpihakan terhadap perempuan, Erick melihat itu masih wajar. "Kan Prabowo sendiri yang tanya. Dan di situ Pak Presiden menanyakan isu lebih ke partai Gerindranya, bukan pribadi," jelasnya, Selasa (22/1).

Dalam debat perdana yang berlangsung Kamis (17/1) lalu, kubu Jokowi memang dianggap 'agresif' menyerang Prabowo melalui pertanyaan dan tanggapan. Sejumlah isu yang dilontarkan Jokowi adalah persoalan keberpihakan perempuan dalam struktur pemerintaha, isu soal Ratna Sarumpaet yang membohongi publik, isu caleg mantan koruptor, hingga pernyataan Jokowi soal rekam jejak masa lalu.

Dalam kunjungannya ke Kantor Staf Presiden, Erick juga memastikan jadwal Jokowi sebagai capres agar tidak bentrok dengan Jokowi sebagai Presiden alias pejawat. Menurut jadwal yang disepakati, Senin-Kamis Jokowi berperan sebagai Presiden RI sementara Jumat-Ahad Jokowi berperan sebagai capres nomor urut 01. Meski begitu, Jokowi menyebut tetap saja ada momen saat Jokowi memilih menjalankan tugas kepresidenan pada hari Jumat-Ahad.

"Ini kan perlu konsolidasi. Jangan sampai nanti di lapangan kita menyalahi aturan. Misalnya, ada laporan ke Bawaslu ketika presiden dibilang datang ke acara alumni UI. Saya bingung. Sudah jelas Alumni UI datang ke Senayan sebagai capres," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement