REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota Depok (Pemkot), pada 2019 akan berkonsentrasi dalam berbagai pembangunan infrastruktur pendidikan. Di antaranya yakni akan membangun dua gedung sekolah SMPN dengan anggaran Rp 11 milar.
"Kita akan membangun dua bangunan sekolah yakni SMPN 25 dan 26, sebetulnya proses belajar dan mengajarnya sudah berjalan namun, tempatnya masih numpang ke sekolah lain," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris di Balai Kota Depok, Selasa (22/1).
Idris menuturkan, pihaknya juga akan melakukan penambahan terhadap ruangan-ruangan kelas di sekolah SDN dan SMPN. "Untuk ruangan kelas baru ini kita anggarkan dana sebesar Rp 5 miliar. Ini memang kita rasakan perlu, karena melihat jumlah murid yang semakin banyak pada setiap sekolah negeri di Kota Depok," jelasnya.
Idris menegaskan selain pembenahan infrastruktur di bidang pendidikan saat ini Pemkot Depok juga tengah menggenjot penataan dan pembangunan Taman Terpadu di setiap Kelurahan. Untuk satu taman berukuran 500 hingga 1.000 meter persegi, diberikan anggaran Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar. Pengerjaan taman ini dikebut hingga 2020 mendatang. "Untuk taman ini, kita berikan tenggang waktu pengerjaan hingga 2020," terangnya.
Idris mengutarakan, mengenai proses pembangunan Taman Alun-Alun Kota Depok di kawasan Grand Depok City, Kecamatan Cilodong hingga saat ini telah mencapai 40 persen. Proses pembangunan mega proyek lahan seluas 3,3 hektar itu dibagi menjadi dua tahap dan waktu pengerjaan untuk tahap pertama diperpanjang hingga pertengahan Februari 2019.
"Memang ini lebih banyak ke penyediaan sarana olah raga permainan anak-anak muda seperti BMX, skateboard, panjat tebing, futsal. Nanti tahap kedua yang paling besar yaitu pembangunan pendopo, gerai UMKM ekonomi kreatif dan alun-alun tempat berkumpul. Untuk konstruksi 2019 saya minta pada Maret sekarang, sudah keluar nama pemenang lelangnya," ujar Idris.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
