Senin 21 Jan 2019 16:48 WIB

Survei Median: Selisih Elektabilitas 2 Paslon Kian Tipis

Selisih elektabilitas keduanya 9,2 persen, turun dari 12,2 persen pada November lalu.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ratna Puspita
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) berjalan bersama capres no urut 02 Prabowo Subianto.
Foto: Antara/Setneg-Agus Suparto
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) berjalan bersama capres no urut 02 Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas capres/cawapres. Temuan dari survei tersebut diketahui, pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, kian menipis.

Dari survei diketahui, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf kini sebesar 47,9 persen dan Prabowo-Sandiaga 38,7 persen. Sehingga, menurut Rico, perbedaan elektabilitas keduanya menjadi 9,2 persen.

"Selisih elektabilitas kian menipis. Suara pasangan Jokowi-Ma'ruf relatif terlihat stagnan, sedangan Prabowo-Sandiaga tumbuh namun relatif lambat," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/1).

Sebelumnya, menurut Rico, pada hasil survei Median per November 2018, diketahui tingkat elektabiliatas Jokowi-Ma'ruf mencapai 47,7 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga 35,5 persen. Selisih elektabilitas keduanya kala itu masih dua digit. 

Namun, Rico menambahkan, memasuki Januari 2019, selisih kedua kandidat menjadi satu digit. Salah satu faktor penyebab stagnannya elektabilitas pejawat, Rico menyebutkan, sedikit banyak disumbang oleh tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi yang masih ada di level medium atau sedang, yaitu sebesar 51,9 persen. 

Menurutnya hasil itu tidak rendah, namun juga enggak tinggi. Ketidakpuasan masyarakat, lanjut Rico, terletak pada sisi ekonomi dengan masih beratnya beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari, seperti harga kebutuhan pokok dan listrik yang tinggi.

"Kelemahan itu sedikit banyak dimanfaatkan oleh Prabowo-Sandiaga yang mampu menyampaikan pesan bahwa beban ekonomi masyarakat saat ini sangat tinggi," papar Rico.

Survei ini dilakukan pada 6-15 Januari 2019 terhadap 1.500 responden dengan margin of error sebesar 2,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden dipilih secara random dengan teknik sampel acak bertingkat (multistage random sampling).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement