REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Balai Taman Nasional Komodo (TNK) mencatat pendapatan yang diperoleh dari hasil kunjungan wisatawan selama tahun 2018 mencapai Rp 32 miliar. Pendapatan ini diperoleh dari hasil penjualan tiket di destinasi wisata yang terkenal sebagai habitat satwa purba Komodo (varanus komodoensis) yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores itu.
"Pendapatan yang menjadi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) ini meningkat dibandingkan tahun 2017 sekitar Rp 29 miliar," kata Petugas Rekapitulasi Data Kunjungan dari Balai TNK Ande Kefi, Kamis (17/1).
Hasil penjuaan di lokasi tersebut di antaranya seperti pembelian tiket wisatawan, treking, berselancar, dan menyelam, dan lainnya. Meningkatnya pendapatan ini, lanjutnya, didukung pula dengan arus kunjungan wisatawan di tahun 2018 yang tercatat mencapai 176.830 orang. Jumlah kunjungan ini meningkat dibandingkan tahun 2017 lalu yang tercatat sebanyak 119.599 orang.
Laut di sekitar Pulau Komodo kerap dijadikan lokasi menyelam turis.
Dijelaskannya, kunjungan wisatawan di 2018 juga didominasi wisatawan asing sebanyak 121.409 orang, sementara domestik 55.421 orang. "Arus wisatawan meningkat dibandingkan 2017 lalu namun tetap sama-sama didominasi wisatawan asing," katanya.
Terkait peningkatan arus kunjungan wisatawan ini, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Jelamu mengatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa wisata Komodo semakin menarik minat masyarakat dunia. Menurutnya, keunikan satwa purba Komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia (new 7 wonders) tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, selain itu juga didukung dengan pesona keindahan alam di Kawasan Taman Nasional Komodo dan sekitarnya.
Marius berharap wisata Komodo yang semakin populer ini menjadi pintu masuk bagi wisatawan untuk menjelajahi destinasi wisata lain seperti di sepanjang Pulau Flores, Pulau Sumba, Pulau Rote, Sabu, Lembata, dan lainnya. "Karena NTT tidak hanya Taman Nasional Komodo namun masih banyak objek-objek wisata lain yang sangat indah dan layak dikunjungi," katanya.
Baca juga, ASDP Indonesia Rambah Bisnis Pariwisata