REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden Ma'ruf Amin dilatih secara khusus mengenai manajemen waktu untuk menghadapi debat Pilpres. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani mengungkap, latihan manajemen waktu untuk Ma'ruf agar efektif dalam menyampaikan pesan dalam debat.
"Buat Pak Kiai Ma'ruf maka time keeping, time managemen, itu waktunya pendek tapi key point (titik kuncinya)nya bisa tersampaikan. Ini kan tidak gampang," ujar Arsul di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/1).
Menurut Arsul, waktu debat yang dibatasi membuat penyampaian pesan harus dilakukan efektif agar tersampaikan dengan baik ke masyarakat. "Yang menjadi perhatian adalah soal time keeping nya itu, karena kan harus menjawab dalam jangka waktu sangat terbatas tapi pesannya tersampaikan," ujar Sekjen PPP tersebut.
Namun, menurut Arsul, secara persiapan Ma'ruf sudah sangat siap untuk debat capres Kamis (17/1) esok. Itu karena Ma'ruf dinilai sudah terbiasa dengan kegiatan halaqah atau perdebatan pendapat tentang kitab kuning dalam tradisi Nahdlatul Ulama (NU). Sehingga, Arsul menilai tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan pengalaman debat Ma'ruf.
Sementara, Arsul menyebut tidak ada pelatihan khusus jelang debat untuk Jokowi karena dinilai sudah berpengalaman dalam menghadapi debat. "Kalau buat Pak Jokowi kan beliau sudah ikut kontestasi di Pilkada segala macam kan sudah pengalaman," ujar Arsul.
Menurut Arsul, Jokowi hanya diberi pengayaan-pengayaan soal materi debat capres. Ia melanjutkan, pertemuan Jokowi dengan petinggi partai koalisi semalam juga meminta masukan kepada para ketua umum koalisi partai politik terkait materi yang akan disampaikan.
"Para ketum partai memberikan pengayaan-pengayaan. Itu ada, tapi tidak sampai diksinya ini, jangan pakai ini, nggak itu juga," ujar Arsul.