Senin 14 Jan 2019 20:20 WIB

Polri: Buron Ali Kalora Cs Jadi 14 Orang

Polri menyatakan ada tambahan empat orang dari Banten.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes  Polri, Jakarta Selatan, Kamis (20/12).
Foto: Republika/Ijal Rosikhul Ilmi
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buron komplotan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang melakukan teror di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu bertambah empat orang. Jumlah buron yang sebelumnya 10 orang kini menjadi 14 orang. 

"Tambahan empat orang dari Banten," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Senin (14/1). 

Dedi belum menjelaskan, bagaimana proses empat orang asal Banten tersebut bergabung dengan kelompok MIT yang berbasis di Sulawesi. Namun, kepolisian menduga para buron tersebut.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu pun memastikan, kepolisian dibantu TNI masih melakukan pengejaran. Menurut dia, penebalan jumlah personel pun telah dilakukan. 

Dedi mengatakan, sudah penambahan dari Jakarta untuk TNI dan Polri dalam rangka penguatan satuan wilayah dan dalam rangka mengoptimalkan dan efektifkan kinerja Satgas antiterorisme di Polda Sulteng. "Selain dukungan sarpras penunjang pengejaran kelompok tersebut," kata Dedi. 

Sebelumnya, terdapat sepuluh buron, termasuk Ali Kalora yang masih dikejar Satgas Tinombala. Mereka merupakan bekas anak buah Santoso, pimpinan MIT yang tewas ditembak aparat pada 2016 lalu.

Para buron tersebut bersembunyi setelah melakukan mutilasi pada seorang warga sipil bernama RB (34 tahun). Mutilasi tersebut, kata Dedi memiliki motif untuk memancing aparat. Mutilasi dilakukan oleh lima orang.

Pada 30 Desember 2018, saat aparat melakukan evakuasi korban mutilasi, para buron terorisme itu pun menembaki polisi. Dalam kontal tembak yang terjadi selama 30 menit itu, Bripka Andrew Maha Putra dan Bripda Baso tertembak. Para buron tersebut kemudian melarikan diri me hutan dan dikejar aparat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement