REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Penggiat pariwisata, Taufan Rahmadi, menilai pemerintah harus tegas bersikap dalam urusan harga tiket pesawat. Maskapai yang harga tiketnya terjangkau dipandangnya sebagai bentuk keberpihakan pada industri pariwisata.
"Kalau pemerintahan pro pariwisata, dia harus tekan maskapai, kalau berjuang untuk destinasi prioritas, dia juga harus memastikan maskapai jual tiket murah atau normal," ujar Taufan, di Mataram, NTB, Ahad (13/1).
Salah satu destinasi prioritas yang memerlukan perhatian, kata Taufan, ialah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pascabencana gempa yang melanda Lombok pada pertengahan tahun lalu, sektor pariwisata Lombok mengalami kelesuan. Terlebih, lanjut Taufan, dengan melambungnya harga tiket pesawat semakin menyulitkan pemulihan sektor pariwisata Lombok.
"Faktanya di lapangan, agen travel semua pelaku industri wisata menjerit. Tiket pesawat dari Jakarta ke Lombok luar biasa mahalnya," ucap Taufan.
Mantan Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB itu mengingatkan, sektor pariwisata menjadi hajat hidup bagi orang banyak di Lombok. Melambatnya sektor pariwisata, lanjut Taufan, akan berdampak luas bagi roda perekonomian masyarakat Lombok yang selama ini menggantungkan hidupnya dari pariwisata.
Taufan berharap, Menteri Pariwisata, Menteri Perhubungan, dan Menteri BUMN menunjukan kepeduliannya dalam pemulihan sektor pariwisata Lombok. Salah satunya dengan harga tiket pesawat yang lebih terjangkau.
"Pastikan saja misalnya jalur penerbangan ke Lombok dengan harga standar lah, jangan mahal-mahal biar wisatawan bisa ke Lombok," kata Taufan menambahkan.