REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei yang dilakukan lembaga Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan lima partai yang diprediksi aman dari abang batas parlemen (PT). Sedangkan sisanya terancam tidak akan lolos.
“PDI Perjuangan, Gerindra, Golkar, PKB dan Demokrat berada pada posisi aman melewati ambang batas parlemen sebesar 4 persen," kata Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran persnya, Sabtu (12/1).
Mengacu pada hasil survei, PDIP menempati posisi puncak dengan raihan 25,7 persen. Disusul dengan Gerindra pada posisi kedua sebesar 14,7 persen dan Golkar dengan raihan 9,8 persen di posisi keempat. Di posisi kelima adalah Demokrat dengan perolehan 4,6 persen.
Masih berpaku pada hasil survei, terdapat enam partai politik lain yang masih berpeluang menembus ambang batas parlemen. Keenam partai itu antara lain Nasional Demokrat (NasDem) yang mendapatkan elektabilitas sebesar 3.5 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan perolehan 3,3 persen.
Ada juga Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan raihan suara 3,2 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendulang 2,6 persen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengantongi 2,3 persen dan Perindo yang mendapatkan 2,2 persen.
"Mereka berpotensi lolos dengan memperhitungkan margin of error survei," kata Vivin lagi.
Sedangkan lima parpol terbawah hampir dapat dipastikan gagal lolos ambang batas parlemen. Partai-partai itu antara lain Hanura dengan perolehan 1,0 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) dengna suara 0,9 persen, Berkarya yang mendulang 0,8 persen, PKPI dengan suara 0,4 persen dan Garuda dengan raihan 0,1 persen.
"Meskipun sudah ditambah margin of error, elektabilitas kelima parpol masih belum dapat mencapai empat persen," kata Vivin.
Sebelumnya, survei indEX Research dilakukan pada 17-28 Desember 2018, dengan jumlah responden 1.200 orang. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error plus minus 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dari survei tersebut, masih ada 17,4 persen responden yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab. Angka tersebut turun dibandingkan survei sebelumnya pada periode November 2018 sebesar 20,6 persen.