Jumat 11 Jan 2019 18:15 WIB

Penginapan di Puncak Cianjur Terancam Gulung Tikar

Kemacetan parah menjadi salah satu penyebab angka kunjungan menurun drastis.

Sejumlah pengendara kendaraan bermotor melintas di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/10).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor melintas di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kunjungan wisatawan ke Puncak-Cianjur, Jawa Barat, terus menurun. Akibatnya, sejumlah hotel di kawasan Cipanas terancam gulung tikar.

Dampaknya Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak berkurang meskipun target Badan Pengelola Pendapatan Daerah (BPPD) melampaui target. Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Penagihan BPPD Cianjur, Hendra Wira Wiharja di Cianjur, Jumat (11/1).

Ia menjelaskan gulung tikarnya sejumlah hotel berbintang dan kelas melati itu akibat beberapa faktor seperti sepinya wisatawan yang datang. Lalu, diperparah dengan kemacetan jalur Puncak setiap akhir pekan dan perbaikan jalur akibat longsor beberapa waktu lalu, sehingga angka kunjungan menurun drastis.

"Dampak luasnya, banyak wajib pajak yang tidak dapat membayar pajaknya karena berbagai alasan. Termasuk penagihan tidak dapat dilakukan karena hotel atau tempat usahanya tutup sejak satu tahun terakhir," katanya.

Ia tidak dapat menyebutkan berapa jumlah hotel atau penginapan yang sudah tidak beroperasi tersebut secara detail, namun diperkirakan jumlahnya mencapai puluhan tersebar di wilayah Puncak, Cipanas, dan Pacet.

"Harapan kami ke depan, berbagai bidang usaha di kawasan tersebut dapat bangkit kembali seiring dengan program yang akan dipercepat pemerintah daerah, provinsi dan pusat untuk menunjang percepatan ekonomi salah satunya membangun jalan bebas hambatan," katanya.

Sementara, pelaku usaha di kawasan Utara Cianjur berharap pemerintah daerah dapat meningkatkan kembali angka kunjungan ke kawasan Puncak-Cipanas. Berbagai cara bisa dilakukan termasuk promosi di tingkat nasional agar roda perekonomian kembali hidup dan maju.

"Tidak hanya hotel, rumah makan dan restoran besar dan kecil sejak beberapa tahun terakhir menutup usahanya karena sepi pengunjung. Semoga ke depan ada solusi dari pemerintah untuk menghidupkan kembali perekonomian yang semakin terpuruk di wilayah utara," kata Peno, pengusaha di Kecamatan Cipanas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement