Kamis 10 Jan 2019 16:46 WIB

Polisi: Bukan Bom, Serbuk di Rumah Ketua KPK Semen Putih

Polisi terus menyelidiki pelaku teror terhadap pimpinan KPK.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Polisi memeriksa area temuan benda diduga mirip bom di rumah pribadi Ketua KPK Agus Rahardjo di Perumahan Graha Indah, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/1/2019).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Polisi memeriksa area temuan benda diduga mirip bom di rumah pribadi Ketua KPK Agus Rahardjo di Perumahan Graha Indah, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi memastikan serbuk putih yang berada di dalam tas berisi bom pipa palsu di rumah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo, Perum Graha Indah Blok A9/15 RT. 004/014 Jatimekar, Jatiasih, Kota Bekasi, adalah semen putih. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo menuturkan, serbuk putih yang dicurigai sebagai serbuk peledak ternyata setelah dilakukan uji laboratorium forensik berisi tujuh senyawa kimia.

"Disimpulkan bahwa senyawa kimia tersebut adalah semen putih, bukan bahan peledak," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (10/1).

Polri menyebut, tas berisi pipa, kabel warna-warni, baterai, dan semen putih itu sebagai bom palsu atau fake bomb. Kendati demikian, Dedi memastikan, tim kepolisian tetap berusaha melakukan pencarian pelaku teror tersebut.

"Tim masih bekerja kita doakan bersama tim segera ungkap siapa pelaku yang melakukan teror," ujar Dedi menegaskan.

Dedi menjelaskan, polisi juga akan memeriksa sejumlah CCTV di kediaman Agus Rahardjo. "Tim akan mengurut CCTV yang ada menuju kediaman Pak Agus. Kita akan mengurai mundur dari mulai benda itu diketemukan diurut terus ketahuan nanti siapa orang yang masuk situ," kata dia.

Polisi juga sudah memeriksa 12 saksi dan empat closed-circuit television (CCTV) terkait temuan molotov di rumah Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif Jalan Kalibata Selatan 42 C, Kalibata, Jakarta Selatan. Namun, belasan saksi yang diperiksa ini, kata Dedi, tidak ada yang melihat langsung teror tersebut secara spesifik.

[videografis] Rentetan Teror untuk KPK

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement