Selasa 08 Jan 2019 02:20 WIB

Guntur Romli Anggap 'Kebohongan Award' Pencerdasan Politik

Dia menganggap acara itu imunisasi agar masyarakat kebal berita bohong.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Ani Nursalikah
Guntur Romli
Foto: Youtube
Guntur Romli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhelatan 'Kebohongan Award' menghadirkan polemik. Namun, PSI mengklaim acara tersebut merupakan bentuk pencerdasan politik.

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menyatakan masyarakat memerlukan pencerdasan menjelang pemilu, April mendatang. "Sekarang masyarakat berpikir dan melihat apa sih yang menjadi pilihan mereka yang benar-benar bekerja serius, memberikan bukti pada masyarakat dibandingkan kubu yanh hanya berdasarkan kebohongan atau hoaks," kata dia kepada wartawan, Senin (7/1).

Baca Juga

Selain itu, Guntur Romli menanggap pencerdasan politik itu sebagai 'imunisasi' warga agar kebal terhadap paparan berita bohong yang gencar diberitakan. "Cara ini untuk memberikan obat imun kepada masyarakat agar tidak terpengaruh isu kebohongan yang dilancarkan kubu sebelah," ujar dia.

Di sisi lain, calon presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menanggapi apa yang ia sampaikan merupakan aspirasi dari warga. Terkait predikat 'Kebohongan Award' yang disematkan padanya, ia menyerahkan pilihan kepada rakyat.

"Saya hanya penyambung apa yang disampaikan oleh masyarakat, ya saya tidak mau berkomentar mengenai award-nya, tapi bagi saya, apa yang saya sampaikan itu merupakan penyampaian dari masyarakat," kata Sandiaga di Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta, Ahad (6/1).

Menurutnya, masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya selalu dengan apa adanya. Ia justru menyayangkan respons yang ada seolah-olah tidak percaya dengan apa yang disampaikan masyarakat.

"Jadi apa yang kami sampaikan itu betul betul keluhan dari masyarakat, silakan elite menyikapi, kalau menyikapinya penuh kenyinyiran seperti itu ya silakan, biarkan masyarakat yang menilai," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement