Senin 07 Jan 2019 02:07 WIB

Sandi tak Siapkan Pertanyaan Rahasia untuk Debat Pilpres

Sandi mengatakan apa yang disampaikan di debat sama dengan apa yang ia kampanyekan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan keterangan pers usai berolahraga di Jalan Jenggala II, Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta, Ahad (6/1).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan keterangan pers usai berolahraga di Jalan Jenggala II, Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta, Ahad (6/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Sandiaga Salahuddin Uno mengaku tak siapkan pertanyaan rahasia di debat perdana kandidat capres-cawapres yang akan digelar 17 Januari 2017 mendatang. Sandi mengatakan apa yang akan disampaikan di debat nantinya, tidak jauh berbeda dengan apa yang kerap ia sampaikan ketika berkampanye.

 

"Kita sampaikan bahwa kita ingin debat itu menghadirkan solusi bagi masalah yang dihadapi masyarakat, jadi enggak ada yang rahasia," kata Sandiaga di Kebayoran Baru, Jakarta, Ahad (6/1).

Terkait persoalan di bidang hukum, salah satu yang ingin ia pastikan ke kubu petahana adalah terkait bagaimana memberikan rasa keadilan hukum kepada masyarakat. Selain itu dirinya juga mengaku ingin mengetahui pandangan kubu petahana mengenai persoalan pemberantasan korupsi.

"Bagaimana korupsi itu diambil dari akar masalahnya sehingga tidak terulang, mau diborgol , pakai rompi oranye terus meningkat, malah semakin hari semakin stadium empat seperti kanker, menurut pimpinan KPK kalau mau OTT tiap hari juga bisa, ini kan suatu hal yang sangat-sangat memprihatinkan buat kami," ujarnya.

Sementara itu terkait keputusan KPU yang memberikan kisi-kisi satu minggu sebelum debat digelar, Sandiaga menegaskan akan mengikuti apa yang telah diputuskan KPU. Menurutnya yang paling penting debat tidak ada yang saling serang menyerang, tetapi justru mengangkat gagasan dari masing-masing pasangan calon.

"Sehingga masyarakat tidak melihat seperti cerdas cermat, tidak melihat seperti cepat tepat atau tebak-tebakan singkatan gitu, tapi lebih ke arah gagasan dan bagaimana menghadirkan pemerintahan kuat dengan pola kepemimipinan yang tegas, pemerintahan yang bersih khususnya topiknya adalah korupsi," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement