Ahad 06 Jan 2019 23:35 WIB

Kucing Hutan Resahkan Warga Kabupaten Lebak

Ternak ayam warga Kabupaten Lebak kerap dimangsa oleh kucing hutan.

Kucing hutan (Felis bengalensis)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Kucing hutan (Felis bengalensis)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Masuknya "meong congkok" atau kucing hutan yang ke perkampungan di Kabupaten Lebak, Banten, semakin meresahkan warga. Ternak ayam warga belakangan kerap dimangsa oleh binatang bernama latin Felis bengalensis tersebut.

"Sepekan terakhir ini, sekitar 25 ayam kampung dimakan meong congkok," kata Samian (50), warga Desa Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, Ahad.

Hampir setiap hari ada saja ternak ayam yang dimangsa kucing hutan. Warga mendapati semakin banyak meong congkok keluar dari hutan dan mendatangi perkampungan untuk mencari makan.

Meong congkok itu terkadang datang berkelompok antara tiga sampai enam ekor. Hewan karnivora itu mudah menangkap buruannya lantaran ternak ayam warga memang diliarkan, tak berkandang.

"Kami kesulitan untuk menangkap meong congkok itu, karena begitu liar dan melakukan perlawanan," kata Samian.

Ade (45), warga Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, juga menderita kerugian akibat serangan kucing hutan. Sejak sepekan terakhir, ia kehilangan 20 ternak ayam karena dimangsa meong congkok.

"Kami pernah mengejar binatang itu setelah memakan ayam, namun mereka begitu cepat lari ke hutan," ujarnya.

Menurut Ade, meong congkok semakin banyak yang masuk ke perkampungan. Ia menduga satwa liar itu habitatnya terganggu dengan adanya alih fungsi lahan.

Apalagi, wilayah Kabupaten Lebak dilintasi proyek pembangunan jalan tol Serang-Panimbang. Selain itu juga banyak pegunungan dieksploitasi pertambangan pasir dan batu.

"Kami yakin meong congkok itu liar memangsa ternak ayam akibat habitatnya beralih fungsi itu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement