Ahad 06 Jan 2019 20:20 WIB

Evakuasi Korban Longsor Sukabumi Dihentikan

Keputusan ini telah mendapat restu dan keikhlasan dari keluarga korban.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agung Sasongko
Tim Sar gabungan kembali menemukan enam jenazah tanah longsor Cisolok, Sukabumi.
Foto: Dok Humas Polda Jabar
Tim Sar gabungan kembali menemukan enam jenazah tanah longsor Cisolok, Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Upaya evakuasi korban longsor di Kampung Garehong Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi resmi dihentikan. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil rapat yang dilakukan tim satgas gabungan bersama dengan aparat desa dan keluarga korban yang belum ditemukan.

‘’Berdasarkan hasil rapat internal dengan BPBD, Basarnas, Polri, kepala desa dan keluarga korban memutuskan proses pencarian yang sudah dilaksanakan tujuh hari sesuai protap pencarian dan evakuasi korban dihentikan,’’ ujar Danrem 061 Suryakencana Kolonel Inf M Hasan kepada wartawan Ahad (6/1) malam. Hal ini disampaikan dalam keterangan pers di posko gabungan di Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisiolok.

Keputusan ini kata Hasan, telah mendapat restu dan keikhlasan dari keluarga korban. Di mana keluarga memberikan keikhlasan tim gabungan tidak mencari lagi seorang korban yang diduga masih tertimbun longsor.

Seperti diketahui lanjut Hasan, dari 33 korban yang menjadi korban longsor sebanyak 32 korban berhasil ditemukan dan dilakukan evakuasi. Namun hingga pada hari terakhir pencarian satu korban yang diduga bernama Ruhesih belum ditemukan.

Hasan menuturkan, pada hari ketujuh pencarian tim gabungan hanya berhasil menemuksan satu jenazah korban atas nama Aryanah (55). Namun pencapaian ini sudah cukup baik karena sebanyak 97 persen dari korban longsor telah ditemukan.

Setelah pencarian dihentikan kata Hasan, maka BPBD masih bertahan selama tiga hari di lokasi kejadian. Lembaga tersebut ditugaskan untuk melakukan pembenahan lokasi satgas dan pendistribusian logistik yang diterima oleh posko untuk disalurkan kepada keluarga terdampak dan keluarga lainnya yang menjadi korban.

Menurut Hasan, penghentian pencarian korban ini dengan meminta persetuajuan aparat desa dan keluarga serta pihak lain yang bekompeten. Sehingga secara resmi posko satgas yang dibentuk akan ditutup.

‘’ Kami ucapkan terimakasih kepada masyarakat Cimapag yang membantu proses pencarian dan memberikan fasilitas,’’ imbuh Hasan. Selain itu penghargaan kepada relawan yang bekerja maksimal. Sebabnya pencarian yang dilakukan secara bersama-sama ini dinilai berhasil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement