REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Andi Suardi mengatakan, aktivias vulkanis GAK mengalami penurunan hingga Ahad (6/1) petang. Sebelumnya, aktivitas kegempaan gunung berapi tersebut mengalami 19 kali kegempaan.
“Sore ini (terpantau) agak menurun (dari hari Sabtu sebelumnya),” kata Kepala Pos Pemantauan GAK di Lampung Selatan Andi Suardi kepada Republika.co.id, Ahad (6/1) petang.
Meski begitu, ia menyatakan status GAK masih Siaga (Level III) dan aktivitas vulkanis dan gempa tremor masih ada. Ia belum bisa menyebutkan penurunan aktivitas vulkanis GAK tersebut dari hari-hari sebelumnya. Namun, yang jelas, ungkap dia, masyarakat siapapun orangnya, masih tidak diperbolehkan mendekat kawasan GAK dalam radius lima kilometer.
“Masyarakat tetap tenang dan waspada,” ujarnya.
Menurut dia, imbauan agar masyarakat, nelayan, pengunjung, dan lainnya untuk tidak mendekat kawasan GAK dalam radius lima kilometer. Sedangkan masyarakat yang berada di pantai, untuk menghindari kawasan pantai sejauh 500 meter, untuk menjaga kewaspadaan terjadi hal yang tidak dinginkan.
Warga di pesisir selatan Kabupaten Lampung Selatan, persisnya berada di Kecamatan Rajabasa dapat melihat asap tebal kolomnya di langit yang keluar dari kawah GAK pada Ahad siang. Kondisi cuaca yang mendukung tersebut, membuat kepulan asap gunung berapi yang pernah meletus pada 1883 tersebut sangat jelas terlihat.
“Hari ini (Ahad) cerah, kepulan asap tebal Anak Krakatau sangat jelas,” ujar Weli Warga Desa Maja, Rajabasa, Lampung Selatan.