Ahad 06 Jan 2019 14:31 WIB

PDIP Dukung KPU Jaga Marwah dan Independensi

PDIP tak ingin ada intervensi terhadap KPU.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Hasto Kristiyanto
Foto: Republika/Prayogi
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendukung upaya Komisi Pemilihan Umum (KPU), untuk menjaga marwah dan independensinya sebagai penyelenggara pemilu, termasuk dalam Debat Capres-Cawapres. PDIP mendukung apapun keputusan KPU terkait pelaksanaan debat.

"Soal moderator Debat Capres-Cawapres, biar masyarakat yang menilai dan memberikan respons. Kita harapkan kualitas debat dapat ditingkatkan," kata Hasto Kristiyanto di sela acara "Parade Akhir Pekan" di Kemayoran, Jakarta, Ahad (6/1).

Hasto Kristiyanto mengatakan hal itu menjawab pertanyaan pers terkait keputusan KPU yang telah menetapkan dua moderator Debat Capres-Cawapres yakni, Ira Koesno dan Imam Priyono. Menurut Hasto, PDI Perjuangan mendukung sepenuhnya keputusan KPU untuk menjaga independensinya, terlepas dari intervensi pihak manapun, sehingga keputusan penetapan moderator Debat, diserahkan sepenuhnya kepada KPU.

Ditanya soal profil kedua moderator Debat, Hasto mengatakan, biarkan masyarakat yang menilai dan mengawasi. "Masyarakat sudah cerdas. Supaya apa yang disampaikan moderator dan panelis benar, adalah sesuatu yang sesuai dengan persoalan bangsa," katanya.

Menurut Hasto, melalui pernyataan moderator dan pertanyaan panelis, di situlah masyarakat akan melihat bagaimana visi misi calon, termasuk agenda prioritasnya. Ditanya soal nama Bambang Widjojanto dicoret KPU dari daftar panelis yang sudah dipilih, Hasto mengatakan, masyarakat yang memberikan pengawasan dan masukan kepada KPU, agar KPU memiliki marwahnya sebagai penyelenggara pemilu.

"Kami terima banyak surat, termasuk dari media sosial,  menyampaikan bagaimana marwah KPU yang independen," katanya.

Menurut Hasto, masyarakat meminta KPU memprosesnya, karena Bambang Widjojanto adalah bagian dari tim kampanye Sandiaga Uno pada pilkada DKI Jakarta 2017. "Kurang elok kalau ada panelis atau moderator berpihak kepada salah satu pasangan calon yang menjadi peserta debat," katanya.

Hasto menambahkan, masyarakat yang menyampaikan penilaian tersebut dan memberikan masukan kepada KPU. "Kami hanya mengabarkan ke KPU, keberatan masyarakat tersebut," katanya.

KPU akan menyelenggarakan lima kali Debat Capres-Cawapres menjelang pemilu presiden 2014. Debat pertama, antara pasangan Capres-Cawapres, di Jakarta, pada 17 Januari 2019.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement