Ahad 06 Jan 2019 13:00 WIB

DKI Keluarkan Dana Rp 367 M Olah Sampah Kali Sentiong

Di sepanjang Kali Sentiong akan ada 10 titik pembangunan IPAL.

Rep: rahma sulistya/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja beraktivitas di dekat crane proyek pemasangan dinding turap Kali Sentiong yang ambruk di Kemayoran, Jakarta, Kamis (6/12/2018).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Pekerja beraktivitas di dekat crane proyek pemasangan dinding turap Kali Sentiong yang ambruk di Kemayoran, Jakarta, Kamis (6/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sentiong akan segera dibangun sarana dan prasarana untuk membuat kali tersebut bersih dari sampah. Pembangunan menelan dana hingga Rp 367 milliar.

“Pembangunan sarana prasarana kali Tata Air 2018 total sebesar Rp 367 milliar. Seperti Kali Ciliwung, Grogol, Sekretaris, sodetan Sekretaris, Pondok Pinang, dan lainnya, termasuk salah satunya Kali Sentiong,” ujar Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Teguh Hendarwan, kepada Republika.co.id Ahad (6/1).

Rencananya di sepanjang Kali Sentiong akan ada 10 titik pembangunan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) Komunal, pelaksananya akan dikerjakan langsung oleh PD PAL Jaya. Pada 10 titik terkait lokasi di Kali Sentiong itu, PD PAL Jaya akan melakukan pembangunan instalasi pengolahan air limbah.

Dari 10 titik itu, dalam satu titiknya tercatat ada 250 KK yang artinya jumlah ini hanya berkisar se-RT. Sebagai langkah awal pihaknya memang belum merambah sampai ke dalam pemukiman di sekitar kali, tetapi nantinya akan dikembangkan perpipaan tersebut untuk ke kawasan-kawasan yang lebih dalam, terutama yang menjadi prioritas.

“Ini progresnya dalam proses untuk pekerjaan, proses lelang, dan diharapkan Oktober 2019 ini, tuntas pekerjaan itu. Sentiong tahun ini harus jalan karena Pak Gubernur sudah meminta, ini semua menjadi prioritas kita semua,” papar Teguh lagi.

Untuk satu pembangunan IPAL Komunal pada satu titik, kapasitasnya untuk menampung sampah dari 200-300 rumah tangga. Sehingga nanti juga akan dibangunkan pipa instalasi ke rumah-rumah tangga itu, untuk kemudian akan bisa diolah. 

Jadi ketika sampah masuk ke kali, tidak akan lagi terjadi seperti sebelumnya, dimana air kali mengeluarkan busa. Kemudian kotoran-kotoran limbah dari rumah tangga dimana semuanya yang masuk ke dalam Kali Sentiong itu, airnya akan menjadi air bersih dan jernih.

Pengolahan sampah untuk tidak mengotori air kali, ini dilakukan lantaran budaya masyarakat Jakarta yang masih membuang sampah ke kali, sehingga pemerintah menitikberatkan kepada pengolahan sampah, agar air kali tetap jernih.

“Kita akan pasang mesin pengolah. Di samping rumah akan kita bangun, juga ada pengolahan mesin listriknya di situ, ada pembangunannya. Sama seperti pengolahan air limbah pada umumnya, itu akan kita bangun,” jelas Teguh.

Tetapi yang pasti, diungkapkan dia, pembangunan ini merupakan sebagai langkah awal pilot project di Kali Sentiong, yang ke depannya ada di 13 kali/sungai yang juga akan dibangun hal serupa oleh Dinas SDA DKI Jakarta, termasuk juga kawasan-kawasan padat permukiman.

“Yang jelas kan kita proses percepatan untuk lelang awal, termasuk juga ketersediaan lain-lain lokasi titik seperti itu di PD PAL. Kemudian kami juga akan bangun yang namanya lanjutan SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) seperti tahun kemarin di Pulau Seribu untuk ketersediaan air bersih,” ujar Teguh.

Tidak hanya bangun IPAL Komunal maupun SWRO, nanti juga akan dibangun 50 pengolahan air limbah domestik di daerah kawasan rumah-rumah pompa, termasuk juga di kawasan-kawasan seperti taman RPTRA, kawasan perumahan-perumahan damkar, kawasan perumahan, juga kebersihan rumah-rumah susun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement