REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) kubu pasangan calon 01 menanggapi positif pemberian penghargaan kebohongan kepada kubu calon presiden Prabowo Subianto. TKN mengatakan, penghargaan itu diberikan guna menyadarkan publik jika demokrasi yang dibangun dengan narasi kebohongan itu sesuatu yang tidak baik.
"Semoga dengan pemberian penghargaan itu kemudian satu yang diberi penghargaan menyadari bahwa apa yang dilakukan selama ini adalah sesuatu yang fatal, berbahaya bagi demokrasi, bagi Pemilu," kata Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding di Jakarta, Ahad (6/1).
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, pemberian penghargaan kebohongan itu merupakan sebuah bentuk kreativitas politik. Menurutnya, pemberian penghargaan juga dilakukan agar meningkatkan perhatian masyarakat akan keberadaan berita atau informasi bohong yang tersebar.
"Semoga publik mulai menyadari dan bersama-sama tentu menghadapi, melawan hoaks," kata Karding.
Sebelumnya, kebohongan award diberikan kepada tiga tokoh yakni pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno dan Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief. Penghargaan diberikan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kepada ketiga tokoh tersebut pada Jumat (4/1) lalu.
Mereka menetapkan Prabowo sebagai pemenang 'Kebohongan Paling Lebay' atas pernyataan capres nomor urut 02 itu soal selang cuci darah bagi pasien BPJS Kesehatan di RSCM Jakarta. Kepada Sandiaga Uno, PSI memberikan penghargaan 'Kebohongan yang Hakiki' atas pernyataannya soal pembangunan tol tanpa utang.
Terakhir, PSI memberikan penghargaan kategori 'Kebohongan Terhalusinasi' kepada BPN, khususnya Andi Arief yang menyebarkan berita bohong soal surat suara tercoblos.